Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Terminal Bus Tanjung Priok, Milua saat ditemui di lokasi, Senin (21/12/2020).
"Kami di sini menyediakan tes, kerjasama dengan Rumah Sakit Sukmul untuk menego harganya, bahwa harganya kira-kira terjangkau untuk rapid test antibodi atau antigen ini," kata Mulya.
Mulya menyebut, biaya rapid test antibodi di pasaran mencapai Rp 120.000 hingga Rp 130.000 sementara di Terminal Tanjung Priok hanya seharga Rp 100.000.
Sedangkan rapid test antigen di pasaran senilai Rp 250.000, di Terminal Tanjung Priok Rp 150.000 untuk pemeriksaan per orang.
Adapun Terminal Tanjung Priok mewajibkan penumpang untuk menyertakan hasil rapid test antibodi. Sedangkan bagi awak bus wajib melakukan rapid test antigen.
Peraturan itu berlaku mulai 18 Desember 2020.
"Awak kendaraan wajib mempunyai rapid test antigen dan penumpang harus minimal (rapid test) antibodi," ucap Mulya.
Mulya menuturkan, akan ada petugas yang memeriksa hasil rapid test antigen setiap awak bus yang memasuki area terminal, begitu juga penumpang.
Selain itu, ada juga pemeriksaan penerapan protokol kesehatan di dalam bus.
Jumlah penumpang pun akan dibatasi menjadi 50 persen dari kapasitas normal.
Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 dalam memasuki masa liburan akhir tahun.
Diketahui, rapid test antibodi bertujuan untuk memeriksa kadar antibodi yang dikeluarkan seseorang.
Sementara untuk rapid test antigen, memastikan keberadaan virus yang dikeluarkan.
Selain itu, cara penggunaan keduanya juga berbeda.
Jika rapid test antibodi, sampel yang diambil adalah darah, sedangkan rapid test antigen mengambil lendir seseorang yang dites melalui swab.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/21/16362371/terminal-tanjung-priok-tawarkan-rapid-test-lebih-murah