Salin Artikel

Tahu dan Tempe Menghilang, Emak-emak: Uang Belanja Jadi Mahal

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah emak-emak mengaku uang belanja menjadi naik akibat hilangnya tahu dan tempe dari pasaran.

Mereka sementara terpaksa harus mengganti lauk pauk berupa tahu dan tempe jadi daging ayam serta ikan.

Eka (28), mengaku tak mendapatkan stok tahu dan tempe di pasar maupun pedagang sayur keliling di dekat rumahnya.

Pedagang sayur keliling memberi tahunya bahwa tahu dan tempe sedang mahal.

“Padahal tahu-tempe adalah jalan ninja (pintas) ibu-ibu yang mau ngirit uang belanja bulanan,” kata Eka kepada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Eka mengaku kesulitan mencari menu makan selain tahu dan tempe lantaran suaminya tak memakan daging. Jika beralih ke telur, Eka menyebutkan harganya pun sedang naik.

“Mana telur sekarang Rp 30.000 sekilo. Tadinya cuma Rp 22.000 sekilo,” tambah Eka.

Henny Setia (30), warga asal Depok, mengatakan, tahu dan tempe biasanya menjadi hidangan wajib bagi keluarganya.

Namun, beberapa hari belakangan, tahu dan tempe menghilang di pasaran sehingga terpaksa mengganti ke lauk pauk jenis lainnya.

“Wah jadi mahal nih belanja lauknya ikan sama ayam. Tahu dan tempe kayak udah menu wajib biasanya, terus enggak ada, ya kecewa,” ujar Henny.

Uang belanja untuk makan keluarga terpaksa dibelanjakan lauk daging ikan dan ayam.

Padahal, Henny bisa mengirit uang belanja dengan membeli lauk berupa tahu dan tempe.

“Cuma enggak ada tahu-tempe, mau enggak mau gue jadi belinya daging kan buat protein dan lauk-lauk gitu,” ujar Henny.

Hilangnya tahu dan tempe di pasaran membuat emak-emak pusing dan sedih. Mereka sudah terbiasa menyantap tahu dan tempe sebagai lauk pauk harian.

Sebelumnya, Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan para perajin tahu-tempe telah melakukan mogok produksi sejak malam Tahun Baru atau 1-3 Januari 2021.

Hal tersebut sebagai respons perajin terhadap melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku tempe-tahu, dari Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram.

"Perajin tempe-tahu alhamdulillah kompak untuk kebersamaan dan waktu mogok kompak selama 3 hari," ujar Sekretaris Puskopti DKI Jakarta Handoko Mulyo kepada Kompas.com, Minggu.

Menurut dia, Puskopti DKI Jakarta telah mengajukan tiga tuntutan para perajin tahu-tempe kepada pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/03/19025621/tahu-dan-tempe-menghilang-emak-emak-uang-belanja-jadi-mahal

Terkini Lainnya

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke