Salin Artikel

Aniaya Karyawan Saat Mabuk, Tiga Tamu Hotel di Cikarang Ditahan Polisi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Sukadi mengatakan, tiga pelaku pemukulan di hotel Batiqa sudah ditangkap.

Ketiganya ditahan setelah sebelumnya diperiksa penyidik sejak kemarin.

"Pelaku tiga, sudah kita amankan," kata Sukadi saat dikonfirmasi, Selasa (5/1/2021).

Ketiganya, lanjut Sukadi, merupakan tamu yang memaksa karyawan hotel menyediakan minuman. Namun karena layanan penyediaan minum sudah tutup, mereka marah dan menganiaya karyawan hotel.

"Karena kondisi pelaku mabuk berat langsung dipukul begitu saja," terang Sukadi.

Hingga kini, ketiga pelaku masih mendekam di ruang tahanan Polsek untuk diperiksa lebih lanjut.

Kronologi kasus

Risda selaku Marketing Communication Hotel Batiqa menjelaskan kronologi terjadinya pemukulan tersebut melalui melalui keterangan persnya, Senin (4/1/2021).

Semua berawal ketika delapan tamu mendatangi hotel dalam keadaan mabuk, Minggu (3/1/2021) pukul 02.00. Mereka terdiri dari tujuh laki-laki dan satu perempuan.

Mereka ingin memesan minuman di Fresqa Bistro yang ada di hotel.

"Ketujuh tamu pria tersebut datang ke konter Front Office kami dan menyampaikan mereka ingin mengorder minuman dari Fresqa Bistro, kemudian dijelaskan oleh Staff FO kami, Fauzi bahwa restoran kami sudah tutup," kata Risda.

Namun ketujuh tamu laki-laki itu tetap memaksa untuk memesan minuman. Karena itulah Fauzi mencoba memanggil Heru yang kala itu juga sedang bertugas.

Heru yang mendapat panggilan tersebut langsung turun ke lantai satu untuk bertemu dan berbicara dengan para tamu itu.

Setelah bertemu dengan para tamu, Heru tetap dipaksa untuk membuka kafe tersebut. Karena kondisi itulah Heri kembali masuk ke kantornya untuk menghubungi Gustaf Adolf selaku GM Hotel Batiqa.

Saat itulah kawanan tamu memaksa masuk ke dalam ruangan bersama Heru.

"Mereka meminta Heru keluar dan memaksa masuk ke kantor, tapi tidak berhasil karena dihalangi oleh Fauzi. Namun, saat hendak mengahalangi mereka masuk, Fauzi dipukuli oleh mereka," jelas Risda.

Selesai menghujani Fauzi dengan pukulan, Heru pun ditarik oleh kawanan tamu itu ke arena game corner. Di sana Heru dianiaya oleh para tamu.

"Dipukuli, ditendang dengan sadis sampai Heru terjatuh. Tanpa ampun, para pelaku secara bergantian mengeroyok Heru yang pada saat itu tidak memberikan perlawanan," tambah Risda.

Akibat penganiayaan itu, Heru dan Fauzi mengalami luka di bagian wajah. Mereka pun melaporkan peristiwa ini ke Polsek Cikarang Selatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/05/09501481/aniaya-karyawan-saat-mabuk-tiga-tamu-hotel-di-cikarang-ditahan-polisi

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke