Selain itu ada pula berita tentang blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang dianggap lebay oleh anggota DPRD DKI Jakarta, hingga berita soal keributan di Pasar Kenari di Jakarta Pusat.
Berikut rangkuman lima berita populer Megapolitan kompas.com sepanjang Selasa kemarin:
1. BEM UI Bantah Bela FPI dalam Pernyataan Sikap
Ketua BEM UI Fajar Adi Nugroho membantah pihaknya membela FPI dalam pernyataan sikap yang dikeluarkan badan eksekutif mahasiswa tersebut, Minggu lalu terkait pembubaran FPI.
Dalam pernyataan sikapnya, BEM UI menyoroti Surat Keputusan Bersama (SKB) 6 Menteri yang digunakan sebagai dasar pembubaran FPI. SKB yang merujuk pada UU Organisasi Kemasyarakatan (ormas) tersebut menghapus mekanisme peradilan dalam pembubaran ormas.
"Apa yang kami fokuskan terkait pembubaran ormas ini adalah bagaimana prosedurnya. Kami membicarakan pembubaran ormas (tanpa peradilan) dan hari ini kebetulan konteksnya FPI," ujar Fajar, Senin.
Ia menyebut, pembubaran dengan mekanisme tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip yang ada dalam konsep negara hukum seperti Indonesia.
Baca selengkapnya di sini.
2. Blusukan Mensos Risma Dianggap Lebay
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini pada hari pertamanya bertugas dikemas secara berlebihan.
"Jangan lebay aja, dikemas berlebihan norak jadinya. Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," ujar Mujiyono, Selasa.
Ia juga menambahkan, apa yang dilakukan Risma adalah gerakan politis untuk mendapatkan citra baik di tengah masyarakat.
"Sekali lagi saya bilang, apapun aktivitas politik yang dilakukan tokoh politik pasti bernuansa politis," imbuhnya.
Risma melakukan blusukan ke kolong jembatan di sekitar kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, pada Senin 28 Desember lalu. Saat itu ia bertemu pemulung yang tinggal di kolong jembatan dan kemudian menawarinya rumah.
Baca selengkapnya di sini.
3. Wagub DKI Bantah Klaim Kerumunan Petamburan Didukung Satgas
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah klaim pihak Rizieq Shihab yang menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung acara kerumunan Petamburan pada November tahun lalu.
Menurut Riza, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melarang masyarakat untuk berkerumun selama pandemi Covid-19.
"Ya tidak mungkin kami mendukung kegiatan yang kami atur tidak boleh," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Dalam sidang perdana praperadilan Rizieq Shihab terkait kerumunan, kuasa hukum Rizieq, Muhammad Kamil Pasha, mengklaim bahwa acara yang digelar di Petamburan pada November lalu didukung dan disetujui Pemprov DKI Jakarta.
Baca selengkapnya di sini.
4. RSUD Bogor Akui Bersalah Atas Insiden Tertukarnya Jenazah Pasien
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor, Jawa Barat, meminta maaf atas kelalaian mereka yang menyebabkan tertukarnya jenazah pasien Covid-19.
Insiden tersebut menimpa keluarga DF, warga Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Jenazah ibunya, WT, tertukar dengan jasad seorang pria.
Humas RSUD Kota Bogor Taufik Rahmat menyebut ada miskomunikasi antara petugas pemulasaran jenazah dan perawat RS.
Atas kesalahan tersebut, pihak RSUD menyatakan menyesalkan peristiwa itu. Mereka mendatangi rumah duka untuk meminta maaf kepada keluarga yang bersangkutan dan secara langsung mendampingi pemakaman WT.
Baca selengkapnya di sini.
5. Pembeli yang Merasa Ditipu Tebas Tangan Pedagang Kabel di Pasar Kenari
Keributan terjadi di Pasar Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Selasa kemarin ketika seorang berinisial P menebas tangan pedagang alat-alat kelistrikan bernama Sulaiman.
Pelaku, yang merasa ditipu setelah membeli kabel pada Sulaiman, mendatangi si pedagang dan meminta ganti rugi. Namun, Sulaiman menolak permintaan tersebut.
Cekcok pun terjadi sebelum akhirnya P mengeluarkan sebilah golok dari dalam tas yang ia bawa, kemudian menebas tangan Sulaiman. Aksi itu direkam sejumlah warga dan viral di media sosial.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Burhanudin menyebutkan, pelaku ditangkap polisi sebelum sempat melarikan diri.
Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/06/06523041/populer-jabodetabek-bem-ui-bantah-bela-fpi-blusukan-risma-dianggap-lebay