Salin Artikel

Jenazah Terkait Covid-19 di TPU Jombang Melonjak, Petugas Pemakaman Bekerja hingga Subuh

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Jumlah pemakaman jenazah terkait Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, meningkat drastis sejak Desember 2020.

Kepala TPU Jombang Tabroni menjelaskan, tercatat 117 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 sepanjang Desember 2020.

Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak sejak Maret 2020 ketika TPU Jombang mulai menyediakan blok khusus jenazah Covid-19.

"Sepanjang bulan Desember itu kami memakamkan 117 jenazah. Sejak Maret awal-awal pandemi itu, meledaknya di Desember," ujar Tabroni, Jumat (8/1/2021).

Sementara pada periode 1-8 Januari 2021, TPU Jombang sudah menampung 38 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

"Sejak awal Januari sampai tanggal 8 Januari siang ini sudah 38 jenazah," kata dia.

Menurut Tabroni, lonjakan tersebut membuat para petugas pemakaman di TPU Jombang harus bekerja ekstra untuk memakamkan jenazah.

Dia menyebut, terdapat enam sampai tujuh jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Jombang setiap harinya.

"Kami pernah sampai subuh memakamkan saking ramainya di Desember kemarin," ungkap Tabroni.

"Rata-rata 6-7 jenazah per hari. Itu ada warga Tangsel dan non-Tangsel tapi tinggal di Tangsel," sambungnya.

Meski begitu, Tabroni memastikan bahwa pihaknya masih mampu mengatasi lonjakan jumlah jenazah Covid-19 yang makamkan di TPU Jombang.

"Alhamdulillah, sampai saat ini kami masih tertangani karena kami dibantu alat berat dengan tim penggalih ada 11 orang. Alhamdulillah, masih cukup terkendali," kata dia.

Selain itu, TPU Jombang juga masih bisa memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk para petugas pemakaman.

"APD aman sampai saat ini aman. Tidak ada kekurangan, alhamdulillah semua mencukupi," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/08/17244821/jenazah-terkait-covid-19-di-tpu-jombang-melonjak-petugas-pemakaman

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke