BEKASI, KOMPAS.com - Asrama Haji Bekasi telah melakukan berbagai persiapan sebelum beralih fungsi menjadi Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19.
Persiapan itu dilakukan sejak 2020 lantaran RSD Covid-19 direncanakan akan beroperasi pada awal Januari 2021.
Namun, memasuki awal Januari 2021, beberapa perencanaan terkait pengoperasian Asrama Haji menjadi RSD Covid-19 berubah.
Perencanaan yang berubah di antaranya penambahan gedung dan waktu pengoperasian yang diundur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Bekasi Dede Saeful Uyun saat dihubungi, Rabu (13/1/2021).
Kompas.com mencatat beberapa fakta terkait perubahan dan persiapan pengoperasian RSD Covid-19 Asrama Haji Bekasi.
Diundur hingga akhir Januari
Dede mengatakan bahwa RSD Covid-19 diperkirakan akan beroperasi pada akhir Januari 2021.
"Prinsipnya akhir Januari insyaallah harus sudah siap dipergunakan," kata Dede.
Mundurnya jadwal pengoperasian RSD Covid-19 Asrama Haji disebabkan adanya beberapa fasilitas yang harus diperbaiki.
Fasilitas tersebut, antara lain bagian plafon yang rusak di beberapa kamar.
Plafon rusak tersebut diketahui setelah tim dari Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Bekasi melakukan kunjungan ke Asrama Haji Bekasi pada 8 Januari 2021.
20 kamar harus diperbaiki
Dede mengatakan, dari hasil kunjungan Pemprov Jawa Barat, terdapat 20 kamar yang dianggap tak layak dijadikan tempat isolasi.
Ke-20 kamar itu dinyatakan tak layak lantaran mengalami kerusakan di bagian plafon.
"Yang jadi catatan itu di lantai 7 Mina E sekitar 16 kamar (rusak bagian plafon), kemudian di Mina D lantai tiga dan lantai satu ada sekitar empat kamar," kata Dede.
Ke-20 kamar tersebut kini tengah diperbaiki pengelola agar dapat digunakan pada akhir Januari 2021
Siapkan dua gedung tambahan
Sebelumnya, pengelola Asrama Haji Bekasi sudah menyiapkan dua gedung untuk dijadikan tempat isolasi pasien, yakni Mina E dan Mina D.
Namun, belakangan Pemprov Jawa Barat menganjurkan untuk menambah kapasitas untuk para tenaga medis.
Oleh karena itu, Dede menambah dua gedung lagi, yakni Mina C dan Muzdalifah.
Dua gedung tersebut memiliki kapasitas 50 kamar dengan empat tempat tidur per ruangan.
"Ya diperkirakan bisa menampung 200 di sana," jelas Dede.
200 nakes akan bertugas di RSD Asrama Haji
Selain diminta menambah kapasitas oleh Pemprov Jawa Barat, Dede juga mendapatkan informasi terkait jumlah tenaga kesehatan yang akan bertugas di sana.
Dede mengatakan, sebanyak 200 tenaga medis akan bertugas di Asrama Haji Bekasi.
Tenaga kesehatan itu di kirim ke Asrama Haji Bekasi dari seluruh wilayah Jawa Barat.
"Dengan kedatangan dari Pemprov ke sini itu ada kisaran sekitar 200 nakes (tenaga kesehatan) yang bertugas. Tapi nantinya sistemnya shift nanti," kata Dede.
Nantinya, 200 tenaga kesehatan itu akan tinggal di gedung Muzdalifah dan Mina C yang berada di lingkungan Asrama Haji.
Dede memastikan bahwa tempat tinggal para tenaga kesehatan dan gedung isolasi pasien Covid-19 berjauhan dan masih tergolong aman.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/08054741/jelang-pengoperasian-rsd-covid-19-asrama-haji-bekasi-ada-kamar-tak-layak