Rasman mengatakan, hingga Sabtu sore, tercatat ada 17 kantong berisikan potongan tubuh korban yang berhasil dievakuasi.
"Dari catatan yang diberikan kepada saya bahwa yang diserahkan kepada kami berupa 17 kantong body part," kata Rasman.
Selain itu, ditemukan pula 3 kantong berisi serpihan kecil dan 1 kantong berisi properti seperti dokumen-dokumen dan pakaian penumpang.
Temuan baru itu kemudian diserahkan kepada tim DVI dan KNKT untuk ditindaklanjuti.
Diketahui sebelumnya, pada Selasa (12/1/2021) lalu, Flight Data Recorder (FDR) atau bagian kotak hitam pesawat juga telah dievakuasi .
Basarnas masih akan terus melakukan operasi pencarian hingga Senin (18/1/2021) mendatang.
Terlebih, cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot juga masih dicari.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga terjatuh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/16/18383491/update-sabtu-sore-basarnas-terima-17-kantong-jenazah-potongan-tubuh-dan