Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menjelaskan, hingga Kamis (21/1/2021) kemarin, masih ada 19.973 keluarga penerima yang belum menerima dan masih dalam proses disalurkan.
"Sekitar 85 persen. Jadi dari 90.173 itu yang sudah tersalurkan kurang lebih 70.200-an," ujar Wahyu dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).
Dia menjelaskan, target penyaluran BST sejatinya ditargetkan rampung hingga 15 Januari lalu.
Namun, harus diperpanjang karena hingga Jumat hari ini, masih banyak BST yang belum tersalurkan.
Panjangnya waktu proses penyaluran BST karena dilakukan secara bertahap guna mengantisipasi kerumunan penerima.
"Untuk mencegah antisipasi terjadinya kerumunan, makanya kami tambah waktunya seminggu sampai dengan 22 Januari," ungkapnya.
Menurut Wahyu, PT POS sebagai pihak yang menyalurkan sudah mulai menyisir keluarga penerima yang belum mendapatkan batuan uang tunai senilai Rp 300.000 tersebut.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan 90.173 keluarga di Tangerang Selatan yang terdaftar sebagai penerima menerima bantuan sosial tersebut.
"Seluruh kelurahan, kecamatan sudah diinformasikan masih ada data sisa (penerima). Pengurus RT/RW-nya diminta bantuan untuk menyampaikan undangan," pungkasnya.
Untuk diketahui, BST senilai Rp 300.000 bagi 90.173 keluarga penerima di Tangerang Selatan mulai disalurkan sejak Sabtu (9/1/2021) lalu.
Bantuan tersebut pada awalnya akan langsung dikirimkan oleh PT POS kepada penerima guna mengantisipasi terjadinya kerumunan.
Namun, BST di wilayah Tangerang Selatan pada akhirnya batal disalurkan secara door to door.
Penerima diminta mengambil bantuan tersebut di lokasi yang sudah ditentukan di masing-masing kecamatan.
Wahyu menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena minimnya sumber daya manusia (SDM) dari pihak PT POS untuk menyalurkan BST.
Sementara jumlah penerima bantuan di wilayah Tangerang Selatan terbilang cukup banyak.
Wahyu menyebutkan, PT POS berkoordinasi dengan pengurus lingkungan untuk mengantarkan undangan berisi jadwal dan lokasi pengambilan BST.
Pengaturan itu dilakukan agar tidak ada kerumunan saat proses pengambilan bantuan yang berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.
"Undangan dibagi jadwal waktunya, lokasi memanfaatkan gedung sekolah untuk menjaga jangan terjadi antrean yang berdiri dan jangan sampai ada kerumunan," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/22/12575561/19973-keluarga-di-tangsel-belum-terima-bansos-tunai-dari-kemensos-ri