Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, data harian Covid-19 di wilayah itu pada Minggu (24/1/2021), terdapat 120 penambahan kasus aktif baru.
Setidaknya dalam tiga hari terakhir, perkembangan kasus harian Covid-19 di Kota Hujan itu memang terus bertambah.
Melansir data dari hasil monitoring Dinkes setempat pada Jumat (22/1/2021), ada penambahan 114 kasus baru.
Di hari itu, jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi menjadi 7.269 kasus.
Sabtu (23/1/2021), kasus harian Covid-19 Kota Bogor kembali bertambah menjadi 118 kasus baru.
Penambahan itu menjadikan total kasus terkonfirmasi positif di Kota Bogor sebanyak 7.387 kasus.
Sementara kemarin, dengan penambahan 120 kasus baru, maka total kasus positif di Kota Bogor mencapai 7.507 kasus.
Rinciannya, ada 1.427 orang atau pasien masih positif Covid-19 dan membutuhkan perawatan.
Kemudian, sebanyak 5.931 orang telah dinyatakan sembuh, dan 149 orang meninggal dunia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan, kasus Covid-19 di wilayahnya terus meningkat.
Bima mengatakan, kondisi itu menyebabkan tingkat keterisian pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 mulai penuh sehingga dikhawatirkan tidak bisa menampung lagi.
Ia menuturkan, hingga akhir tahun kemarin, data menunjukan bahwa kasus positif di Kota Bogor semakin tinggi.
"Jika ditanya seberapa darurat, sangat darurat. Saya harus katakan hal itu kepada warga Kota Bogor," kata Bima, Minggu (24/1/2021).
Bima mengingatkan kepada semua pihak kondisi saat ini semakin kritis. Rasa prihatin itu ia ungkapkan mengingat masih adanya warga yang tidak disiplin.
Ia secara tegas memerintahkan jajaran Pemkot Bogor untuk mengurangi acara-acara seremonial yang tidak penting.
"Kurangi mobilitas dan hindari kerumunan. Ini pesan kami, karena kasihan dengan tenaga kesehatan kita. Liburan berbanding lurus dengan korban tenaga kesehatan dan ini satu ironi," ungkapnya.
Ia meyakini, ada dua faktor utama yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya, yaitu masa libur panjang beberapa waktu lalu dan kegiatan keagamaan.
Sebab itu, sambung Bima, Pemkot Bogor berupaya menekan mobilitas warga untuk mengurangi penularan.
Ditambah, kapasitas rumah sakit yang terbatas membuat masyarakat yang terpapar terpaksa menjalani isolasi di rumah dan berpotensi menularkan keluarga yang lainnya.
"Makanya kita tekankan betul, kurangi mobilitas. Ini sudah jelas lonjakan ini terjadi karena mobilitas. Lalu karena rumah sakit kapasitasnya terbatas, sehingga warga lebih memilih untuk di rumah dan itu menulari anggota keluarganya," sebut Bima.
"Karena itu, kita genjotnya di dua hal itu. Membubarkan kerumunan dan mengurangi mobilitas serta menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit," beber dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/25/09160191/pandemi-covid-19-memburuk-wali-kota-bogor-sangat-darurat