Salin Artikel

Epidemiolog Sebut Penggunaan GeNose untuk Tes Covid-19 Terburu-buru dan Tabrak Prosedur

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah epidemiolog mengingatkan bahwa alat deteksi Covid-19 yang baru dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama GeNose masih dalam tahap uji.

Oleh karenanya, pemerintah tidak bisa serta merta menggunakan alat tersebut untuk mendeteksi Covid-19 secara luas. Apalagi dijadikan syarat untuk melakukan perjalanan antarwilayah.

Epidemiolog: Jangan terburu-buru dan tabrak prosedur

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, alat yang disebut bisa mendeteksi Covid-19 dari embusan napas itu harus disempurnakan terlebih dahulu sebelum digunakan secara luas.

"Semuanya terburu-buru. Semuanya ingin Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) senang karena Pak Jokowi itu mendorong adanya riset dan inovasi," ucap Pandu kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Ia merujuk pada kementerian yang berlomba-lomba memberdayakan sebuah inovasi baru, meskipun dalam prosesnya acap kali "menabrak prosedur kehati-hatian dan tidak memikirkan segala konsekuensinya karena tidak sempurna".

Pandu pun mengingatkan agar pemerintah dapat mengambil keputusan dengan hati-hati dan tidak menabrak prosedur.

"Ini kan kalau menteri sudah ngomong, seakan-akan valid. Menurut saya, tidak bisa begitu. Publikasi (GeNose) saja belum ada," tutur Pandu.

Ia juga berharap, pengembang dari GeNose dapat menyebarluaskan hasil uji coba alat tersebut terlebih dahulu.

"Jadi janganlah diklaim bahwa alat ini bisa menggantikan tes-tes yang sudah valid. Kalau menurut saya, alat ini masih fase eksperimental, belum selesai, jadi masih belum meyakinkan," imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan oleh epidemiolog Griffith University di Australia, Dicky Budiman.

Menurut Dicky, alat yang masih dalam tahap uji itu belum bisa dijadikan alat tes Covid-19 di tengah situasi pandemi yang sangat serius sekarang ini.

Ia menuturkan, teknologi serupa sebenarnya sudah dikembangkan lama di sejumlah negara untuk mendeteksi penyakit, seperti kanker dan diabetes.

Akan tetapi, belum ada satu negara pun yang menggunakannya, khususnya untuk pengendalian pandemi Covid-19.

"Sekali lagi dalam kondisi seperti ini kita jangan terburu-buru, sehingga bukannya meningkatkan respons terhadap pandemi, justru malah kontraproduktif," kata Dicky, Senin (25/1/2021).

Akan digunakan mulai 5 Februari

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan bahwa GeNose akan digunakan mulai dari 5 Februari 2021 di stasiun kereta api jarak jauh.

Alat ini juga akan digunakan di terminal, namun pengecekan terhadap calon penumpang dilakukan secara acak.

Menhub Budi berharap penggunaan GeNose ini dapat lebih meringankan beban penumpang kereta api dan bus karena harga tes yang murah, yakni Rp 20.000.

"Katakanlah (harga tiket kereta) Jakarta-Bandung Rp 100.000, kalau mesti tes antigen Rp 100.000 lagi kan mahal. Dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000," ujar Budi, Minggu (24/1/2021).

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/27/10570341/epidemiolog-sebut-penggunaan-genose-untuk-tes-covid-19-terburu-buru-dan

Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke