Kepala Sudin SDA Jaksel Mustajab mengatakan, jalan menuju lokasi turap yang longsor terbilang sempit.
"Karena lokasi sangat sempit dan alat berat kami enggak masuk, jadi kami pakai tenaga manual untuk bongkar-bongkarnya,” ujar Mustajab dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021) malam.
Mustajab mengatakan, Sudin SDA Jaksel mengerahkan dua tim dengan total 24 personel.
Anggota Sudin SDA Jaksel sudah berada di lokasi longsor tak lama setelah kejadian.
Turap di Jalan Haji Sharin ttu diketahui longsor pada Kamis sekitar pukul 06.00 WIB.
Turap yang longsor sepanjang 15 meter dengan tinggi enam meter.
Mustajab mengatakan, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor.
Mustajab menyatakan penyangga turap sudah berusia tua dan pengaruh cuaca.
"Saya melihat tadi bekas longsor mempunyai tanah yang basah. Artinya, lereng yang basah itu enggak boleh ada turap,” kata Mustajab.
Menurut dia, posisi lereng menimbulkan tanah basah. Selain itu, posisi lereng memiliki kemungkinan longsor yang sangat tinggi.
“Apalagi di atasnya dilalui kendaraan yang aktif dan itu dapat berpotensi pada pergerakan struktur,” ujar Mustajab.
Menurut dia, curah hujan menjadi pengaruh utama longsornya turap. Namun, Mustajab tak menampik bahwa struktur utama turap sudah tua atau lapuk.
“Jadi enggak kuat nahan beban," paparnya.
Sudin SDA Jaksel menargetkan waktu dua pekan untuk membongkar dan membuat desain turap baru.
“Sesudah itu akan didesain ulang karena cukup curam dan tegak turapnya,” kata Mustajab.
Mustajab mengatakan akan memikirkan konstruksi turap yang kuat menahan longsor.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/05/06062551/jalan-sempit-pembongkaran-turap-longsor-di-srengseng-sawah-tanpa-alat