Salin Artikel

Polisi: Plt Kadis Pariwisata DKI Kena Luka Tusuk Sedalam 4 Cm di Paha, Satpam Ditusuk di Dada

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mendapatkan luka tusuk sedalam empat sentimeter.

"Saat ini kondisi korban masih dalam kondisi stabil, namun masih dalam proses perawatan karena luka di bagian paha kiri untuk korban pertama sedalam empat sentimenter," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriasnyah dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Gumilar ditusuk RH di lantai dua Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta seusai berbincang terkait status kontrak kerja yang telah habis.

Gumilar kemudian ditusuk di bagian paha oleh RH.

"Untuk luka dari korban kedua (petugas satpam) di bagian dada kiri harus mendapatkan perawatan dijahit," tambah Azis.

Petugas satpam turut menjadi korban karena berusaha menangkap RH seusai menusuk Gumilar. Petugas satpam tersebut ditusuk RH saat bergumul.

"Security (satpam) itu curiga kenapa pelaku tersebut bawa belati, kemudian dihalau. Di situlah ada pergumulan (RH) dengan security dan mengakibatkan security tersebut tertusuk di bagian dada diri," tambah Azis.

RH diketahui sempat datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Senin (8/2/2021) untuk menanyakan status kontrak kerjanya sebagai petugas satpam.

RH telah bekerja delapan tahun sebagai petugas satpam dan kini telah diputus kontrak.

Pada Senin lalu, RH bertemu dengan bagian kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk menanyakan status kontrak kerjanya yang habis.

Namun, RH disarankan untuk menanyakan ke Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Menurut Azis, RH bekerja sebagai petugas satpam di kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tetapi kontrak kepegawaiannya ada di Dinas Kebudayaan.

Kedua dinas tersebut mulanya tergabung dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

"Pada tanggal 10 Februari, dia sudah persiapkan senjata tajam tersebut. Kebetulan dia sedang konfirmasi kepada PLT Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta. Pejabat (Gumilar) itu juga tak menduga karena berpikirnya menanyakan biasa. Ternyata setelah diberikan jawaban, dan jawaban itu normatif, bukan seperti perselisihan, tidak," tambah Azis.

Pada Rabu (10/2/2021), RH datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk bertemu Gumilar.

RH ingin kembali menanyakan status kontrak kerjanya kepada Gumilar.

"Di jam kejadian peristiwa tersebut dia mendapatkan jawaban yang sama, jadi pelaku bermaksud ingin melakukan konfirmasi ke Plt Kadis langsung, tapi kepala menyampaikan normatif apa adanya bahwa pelaku ini pegawai yang diangkat kontrak di Dinas Kebudayaan, silakan bertanya ke sana," kata Azis.

RH juga kesal mendapatkan jawaban yang dianggapnya normatif. Kemudian, RH menusuk Gumilar.

"Pada saat pelaku bertemu dengan Plt (di) Kantor Dinas Pariwisata di lantai dua, pelaku mengeluarkan pisau yang dibawa di dalam tasnya, selanjutnya menusuk Plt Kadis Pariwisata di bagian paha atas," ujar Azis saat dikonfirmasi, Rabu sore.

RH disebut telah merencanakan aksi penusukan karena sudah membawa sebilah belati dari rumah dan dimasukan ke dalam tas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/11/16320101/polisi-plt-kadis-pariwisata-dki-kena-luka-tusuk-sedalam-4-cm-di-paha

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke