Salin Artikel

Dari Pasar Tanah Abang, Vaksinasi Tahap Dua Dimulai Hari Ini

Sebanyak 9.000 lebih pedagang Pasar Tanah Abang sudah terdaftar sebagai penerima vaksin.

Vaksinasi tahap dua ini memang menyasar pedagang pasar yang dianggap rentan tertular Sars-Cov-2, virus penyebab Covid-19.

Pedagang Pasar Tanah Abang dipilih sebagai penerima vaksin pertama, lalu baru dilanjutkan ke pasar-pasar lainnya di seluruh Indonesia.

Selain menyasar pedagang pasar, vaksinasi tahap dua ini juga menyasar kelompok masyarakat yang karena profesinya rentan terpapar Covid-19, mulai dari pendidik, pelaku pariwisata, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Lalu ada tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, aparatur sipil negara, serta anggota TNI-Polri.

Sebelumnya pada vaksinasi tahap pertama, sasarannya adalah para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19.

9791 pedagang

Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, vaksinasi akan dimulai pukul 08.00 WIB. Lokasi vaksinasi sudah disiapkan di dua titik, yakni di lantai 8 dan lantai 12 blok A Pasar Tanah Abang. Informasi yang dihimpun, Presiden Joko Widodo akan menghadiri langsung vaksinasi perdana tahap kedua ini.

Irwandi mengatakan, ada 9.791 pedagang yang sudah terdata untuk menerima vaksin. Namun, tak semuanya akan disuntik vaksin hari ini.

Vaksinasi dijadwalkan berlangsung sampai enam hari kedepan untuk menghindari kerumunan. Nantinya pedagang yang sudah terdata bisa datang ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Kita jadwalkan selama 5-6 hari. Sehari berarti 1.500 pedagang yang divaksin" ujar Irwandi, Selasa kemarin.

Irwandi pun berharap vaksinasi ini bisa mengurangi resiko penularan Covid-19 di pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara itu. Giat perdagangan di pasar itu pun ia harapkan bisa segera pulih.

"Ekonomi bisa pulih dan kesehatan terjaga," kata dia.

Pilot project

Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwo mengakui pelaksanaan vaksinasi di pasar memiliki tantangan tersendiri. Sebab, vaksinasi ini melibatkan massa dalam jumlah besar, namun dengan tempat yang tak terlalu luas.

Oleh karena itu, vaksinasi perdana di Tanah Abang ini akan menjadi contoh bagi vaksinasi di pasar-pasar lainnya di seluruh Indonesia.

"Ini akan menjadi pilot project. Kalau nanti ini bagus, seluruh pasar di Indonesia akan melakukan vaksinasi mobile di pasar," kata Maxi.

Maxi pun memastikan, pihaknya sudah mengatur agar pelaksanaan vaksinasi ini tak menimbulkan kerumunan yang justru bisa menjadi sumber penularan Covid-19.

Sebanyak 9.791 pedagang Pasar Tanah Abang yang telah terdata untuk menjalani vaksinasi Covid-19 sudah diberi kupon berisikan jadwal dan lokasi vaksinasi.

Terdapat lima jadwal vaksinasi antara pukul 08.00-16.00 WIB. Sementara untuk lokasi vaksinasi Covid-19 berada di lantai 8 dan 12 Pasar Tanah Abang Blok A.

Sementara bagi pedagang di Pasar Tanah Abang yang belum terdaftar tetap bisa mendaftar langsung ke panitia yang berada di lokasi. Namun, mereka baru akan mendapat jadwal vaksin setelah vaksinasi terhadap 9791 pedagang terdaftar rampung.

"Jadi kalau ada saudara-saudara kita, pedagang pasar yang belum terdaftar itu akan dilayani," kata Maxi.

Sementara untuk vaksinator, pihaknya sudah menyiapkan 50 petugas yang berasal dari TNI-Polri, Kemenkes dan Dinkes DKI Jakarta.

Sempat ada resistensi

Kemenkes sendiri awalnya menargetkan ada 55.000 pedagang di Pasar Tanah Abang yang menjadi target vaksinasi. Namun pada kenyataannya yang terdaftar tidak menembus angka 10.000.

Maxi mengakui, awalnya memang sempat ada resistensi dari sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang untuk mengikuti vaksinasi.

Namun, setelah promosi yang gencar, antusias pedagang di pasar Tanah Abang untuk mengikuti vaksinasi meningkat.

"Memang tahap awal itu seperti itu (ada penolakan). Saya datang saat itu hanya 6000 pedagang yang baru mendaftar. Nah tidak lama sesudah tim dari promosi kesehatan datang, ternyata luar biasa sambutannya," ujar Maxi.

Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang pun menyatakan kesiapannya menjalani vaksinasi Covid-19. Mereka berharap vaksinasi ini bisa membangkitkan kembali aktivitas jual beli yang lesu sejak pandemi melanda.

Heri (35) salah satu pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang mengaku dirinya sudah didata oleh petugas dan siap disuntik vaksin. Heri mengaku tak khawatir mengenai isu miring mengenai vaksin yang sempat beredar.

Ia berharap, pasca vaksinasi kegiatan jual beli di pasar Tanah Abang bisa segera pulih sehingga pendapatannya kembali normal.

Ia mengakui, sejak pandemi Covid-19 menghantam Indonesia Maret tahun lalu, transaksi jual beli di Pasar Tanah Abang menurun drastis. Bahkan dalam sehari pun ia hanya bisa menjual beberapa pakaian. Beberapa langganan yang biasa membeli dalam jumlah besar pun menurunkan jumlah permintaan.

"Makannya itu kalau semua sudah divaksin ya harapan saya semua ini bisa kembali pulih, khususnya di perekonomian ya, karena kan berdampak banget," katanya seperti dikutip dari Warta Kota, Senin.

Hal serupa disampaikan Ely Hartini (44) salah satu pedagang lainnya di Pasar Tanah Abang. Ia mengaku siap untuk mengikuti vaksinasi yang akan digelar oleh pemerintah. Dengan vaksinasi ini, maka ia bisa berdagang kembali dengan rasa aman karena bisa memperkecil resiko tertular Covid-19.

"Kalau kita mah siap saja. Namanya divaksin kan buat kekebalan tubuh kita. Kalau nolak mah enggak, malah pengin divaksin," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/17/06085711/dari-pasar-tanah-abang-vaksinasi-tahap-dua-dimulai-hari-ini

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke