"Ada 11 titik (yang longsor), tersebar di Kecamatan Ciracas, Kramat Jati, Jatinegara, Cipayung, dan Pasar Rebo," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Timur Puryanto, saat dihubungi, Selasa (23/2/2021).
Puryanto menyebut, titik-titik yang longsor belum tertangani seluruhnya.
"Contohnya di Jalan Pancawanga RT 14 RW 02, Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Pinggir kali longsor, tetapi belum ditindaklanjuti karena aliran Kali Cipinang masih deras," tutur Puryanto.
Salah satu yang sudah ditangani Sudin SDA Jakarta Timur, yakni turap yang berada di antara RT 17 dan RT 13/RW 02 Batu Ampar, Kramat Jati.
Ketua RT 17 Zainal Arifin mengatakan, aliran air yang kencang mengikis bagian bawah turap.
"Aliran air yang kencang membuat tanah di bawahnya agak gempur gitu. Kemudian longsor. Turap bagian atas ikut tumbang," kata Zainal di lokasi, Senin (22/2/2021).
Longsornya turap terjadi saat air di saluran tersebut surut sehingga air tidak meluap ke rumah warga.
Zainal menyebutkan, saluran air di wilayahnya mengalir ke Kali Ciliwung.
Anggota LMK RW 02 Mauladi mengatakan, turap yang longsor sebenarnya baru dibangun lima tahun lalu.
"Tahun lalu masih muncul rongga di bawah turap, kami perbaiki secara swadaya. Sekarang justru longsor turapnya," kata Mauladi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/23/15431391/ada-11-titik-tanah-longsor-di-jakarta-timur-akibat-banjir