Salin Artikel

Satu Korban Penembakan Bripda CS di Kafe di Cengkareng Akan Dimakamkan di Medan

Sebelum diberangkatkan ke Medan, jenazah Feri sempat dibawa ke rumah ibu mertuanya di kawasan Pesing, Kedoya Utara.

"Kemarin ke sini dulu, jam 21.00 WIB-lah kira-kira. Dua jam di sini, terus dibawa ke Medan," kata Lilis, tetangga Atik, ibu mertua Feri, Jumat.

Seorang tetangga lainnya, Koi menyatakan, istri Feri, kakak ipar Feri, dan ibu mertua Feri juga berangkat ke Medan.

"Dibawa pakai ambulans kemarin jenazah ke sini, istrinya pingsan beberapa kali, masih enggak bisa percaya," kata Koi, Jumat.

"Istrinya disuruh makan enggak mau. Dia bilang sambil nangis 'Mau makan tapi Feri-nya bangun'," ujar Lilis.

Lilis, yang rumahnya persis di sebelah rumah ibu mertua Feri, menyatakan Feri sering datang untuk berkunjung. Ia mengenal Feri sebagai sosok yang pendiam.

"Feri pendiam, tapi baik banget orangnya," kata Lilis.

Tetangga lainnya, bernama Umi juga menyatakan hal yang sama.

"Dia memang pendiam, tapi misalnya ada makanan atau ada apa gitu, pasti nawarin kita. Orang baik," jelas Umi.

Para tetangga menyatakan tak mengenal Feri secara mendalam.

Mereka menyatakan bahwa Feri lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.

Feri merupakan salah satu dari tiga orang yang tewas ditembak oknum polisi berinisial Bripda CS di kafe RM, Cengkareng, Kamis kemarin. Feri adalah pegawai di kafe itu.

Selain Feri, dua korban yang meninggal dunia lainnya adalah Sinurat, anggota TNI AD yang merupakan keamanan kafe RM, dan Manik, kasir kafe RM.

Seorang korban penembakan lainnya adalah Hutapea, manager dari Kafe RM. Hutapea mengalami luka-luka dan masih dirawat si rumah sakit.

Kronologi kasus

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memaparkan kronologi peristiwa penembakan yang terjadi kemarin. Yusri menjelaskan, CS datang ke kafe itu sekitar pukul 02.00 WIB.

"Sekitar pukul 02.00, tersangka CS ke TKP, melakukan kegiatan minum-minum," kata Yusri.

Pelaku kemudian ingin meninggalkan kafe setelah dua jam berada di lokasi. Namun, CS enggan membayar tagihan minuman sebesar Rp 3.335.000.

Hal itu pun memicu keributan.

"Sekitar pukul 04.00, karena kafe mau tutup, saat (CS) ingin membayar, terjadi cekcok dengan pegawai," kata  Yusri.

Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak para korban.

"CS mengambil senjata api, melakukan penembakan ke empat orang," tambah Yusri.

Tiga dari empat orang yang ditembak itu tewas.

CS kemudian diamankan Polsek Kalideres, Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/26/13091361/satu-korban-penembakan-bripda-cs-di-kafe-di-cengkareng-akan-dimakamkan-di

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke