Salin Artikel

Cari Penjambret Kalung Emas 16 Gram di Pondok Cabe, Polisi: Motor Pelaku Tanpa Plat Nomor, Tak Ada Rekaman CCTV Lain

Polisi tak menemukan petunjuk penyelidikan kasus penjambretan yang dialami Aryanih seperti plat nomor kendaraan dan rekaman kamera CCTV.

“Hasil penyelidikan pelaku pakai sepeda motor plat depan belakangnya dilepas. Dari hasil CCTV yang punya, tidak ada platnya,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pamulang, Iptu Totok Riyanto saat dikonfirmasi, Minggu (28/2/2021) siang.

Sementara itu, pencarian kamera CCTV di sekitar lokasi juga tak berhasil. Totok menyebutkan, polisi tak menemukan kamera CCTV di sekitar lokasi penjambreran.

“Kami sisir arah pelaku melarikan diri tidak ada CCTV yang mengarah,” tambah Totok.

Totok menyebutkan, anggota Polsek Pamulang tetap terus melakukan penyelidikan kasus penjambretan yang dialami Aryanih.

“Upaya tetap kita lakukan supaya pelaku bisa dibungkus supaya jera dan tidak melakukan lagi,” kata Totok.

Sebelumnya, kalung emas milik Aryanih dijambret saat menemani cucunya bermain di depan rumahnya di Jalan Talas 3 Gang Labu III, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/2/2021) siang.

Video yang memperlihatkan aksi penjambretan terhadap perempuan berusia lanjut, viral di media sosial.

Peristiwa penjambretan dialami Ariyanih itu terjadi sekitat pukul 11.30 WIB. Kejadian bermula saat korban sedang mengajak main cucu di depan rumahnya.

"Tiba-tiba dia (pelaku) datang pakai motor dan berenti di depan saya. Kemudian dia lewatin saya," ujar Ariyanih.

Tak curiga, Ariyanih saat itu kembali memantu cucunya yang sedang bermain.

Namun tiba-tiba pelaku berputar balik mendekat Aryanih dan menjambret kalung emas.

Ariyanih sempat mengejar pelaku dan berteriak meminta tolong hingga mengundang perhatian warga.

Namun warga sekitar tak membantu mengejar, karena alasan takut dengan pelaku.

"Ada yang melihat. Saya tanya kenapa tidak bantu ngejar. Ada warga dia bilang takut," kata Ariyanih.

Atas penjambretan tersebut, Ariyanih kehilangan kalung emas seberat 16 gram.

Ariyanih yang sempat memandang wajah pelaku sebelum dijambret memastikan kalau aksi kriminalitas itu bukan dilakukan orang sekitar.

"Sempat saya mandang dia, dia mandang saya. Tapi saya tidak kenal. Dia pakai celana pendek kemudian jaket dibuka," ucapnya.

Atas penjambretan tersebut, Ariyanih kehilangan kalung emas seberat 16 gram.

Aryanih juga mengalami luka di leher pasca-kalung emasnya dijambret.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/28/17413301/cari-penjambret-kalung-emas-16-gram-di-pondok-cabe-polisi-motor-pelaku

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke