Salin Artikel

Setahun Pandemi Covid-19, Ini Keluh Kesah dan Harapan Tenaga Kesehatan

Rasa lelah dan jenuh sudah pasti muncul. Ini misalnya dialami Halimah Lelawati Suparya, tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Halimah harus menginap di salah satu tower Wisma Atlet. Ia tak bisa pulang ke rumah untuk bertemu keluarga atau sekedar jalan-jalan untuk melepas penat. Alat pelindung diri lengkap mulai dari baju hazmat dan masker dua lapis harus ia kenakan tiap hari.

"Ngerasa capek sih iya, apalagi beberapa bulan terakhir tiap hari pasien selalu banyak, sedangkan tenaga kesehatan sangat terbatas," kata Halimah kepada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Halimah menceritakan, ia menjadi relawan di RS Wisma Atlet Kemayoran pada Mei 2019. Ia ditempatkan di bagian rekam medis. Sejak awal mendaftar sebagai tenaga medis di RS Wisma Atlet, ia tak pernah menyangka bahwa pandemi akan berlangsung hingga satu tahun.

"Dulu enggak nyangka bakalan selama ini, karena pasien sempat menurun drastis. Kirain bakalan cepat selesai, tapi enggak lama dari penurunan itu malah terjadi lonjakan pasien yang berkali-kali lipat," kata Halimah.

Halimah pun sempat tertular Covid-19 pada akhir Januari lalu. Ia memang tak mengalami gejala parah akibat tertular virus Sars-Cov-2.

Namun, acara pernikahannya yang sudah direncanakan sejak jauh hari menjadi berantakan. Ia terpaksa harus hadir secara virtual ke acara pernikahannya sendiri dari sebuah ruang isolasi RS Wisma Atlet.

Halimah berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

"Harapan saya, semoga pandemi ini cepat berakhir, jumlah pasien semakin menurun dan masyarakat bisa kooperatif untuk selalu menjadi protokol kesehatan," katanya.

Keluh kesah dan harapan serupa disampaikan Januari, salah satu tenaga kesehatan yang bekerja di Ambulans Gawat Darurat DKI. Selama satu tahun pandemi Covid-19, Januari harus beradaptasi dengan APD lengkap mulai dari baju Hazmat dan masker N95 yang dilapisi masker bedah.

Dehidrasi dan kekurangan oksigen dalam waktu kerja yang cukup lama sering ia rasakan. Rasa panas dan gerah sudah pasti. Namun demi keamanan dari paparan virus, ketidaknyamanan itu harus diabaikan.

Tak jarang Januari menemukan respon masyarakat yang ketakutan saat ia harus mengevakuasi pasien dengan APD lengkap. Namun, sering juga ia mendapat respon positif dan dukungan dari masyarakat.

“Banyak juga masyarakat yang kasih semangat, motivasi, saat evakuasi pasien yang kami bawa ke faskes, mereka kasih semangat dari kejauhan buat kami, nakes, dan pasiennya,” ujar Januari seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Pria yang akrab disapa Ari ini mengungkapkan, dukungan masyarakat sangat berarti baginya dan menjadi pemicu semangat menjalani tugas.

Ari juga merasa beruntung hingga kini dirinya diberi kesehatan dalam menghadapi virus tak kasat mata itu. Padahal cukup banyak tenaga medis yang berada di garda depan terpapar Covid-19.

Saat ini, Ari masih menanti jadwal vaksinasi Covid-19. Seharusnya ia divaksin pada akhir Februari lalu, tetapi saat itu tensinya cukup tinggi sehingga vaksinasi ditunda.

“Semoga bisa segera disuntikkan vaksinnya ya,” kata dia.

Ia berharap pandemi segera berakhir, sehingga semuanya bisa kembali normal. Ia menaruh harapan besar vaksin dapat menjadi kunci penanganan Covid-19, selain protokol kesehatan yang harus tetap dijalankan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/03/14372891/setahun-pandemi-covid-19-ini-keluh-kesah-dan-harapan-tenaga-kesehatan

Terkini Lainnya

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke