Salin Artikel

Pengusaha Rumah Makan Padang Keluhkan Kenaikan Harga Cabai

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemilik rumah makan padang di Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai keriting seminggu ini.

"Ini naik semua harga cabai, jadi mahal-mahal," kata Ramli, pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Palmerah, Jakarta Barat ketika ditemui Kamis (4/3/2021).

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Syahrul (50), pengusaha Rumah Makan Padang Jaya Bukittinggi, Slipi, Jakarta Barat.

"Kalau di warung makan padang sini, banyak pakainya cabai keriting. Harganya naik dari Rp 30.000 sampai Rp 40.000 sekarang bisa Rp 60.000, dua kali lipat," ungkap Syahrul.

Pasalnya, cabai merupakan salah satu bahan pokok bagi hidangan di rumah makan padang.

Sementara, jika jumlah cabai yang digunakan dikurangi, cita rasa masakan akan berubah.

"Kalau cabai enggak kita kurangi, tetap begitu, soalnya kalau dikurangi nanti rasanya berubah," kata Ramli.

Imbasnya, para pengusaha harus mengeluarkan ongkos produksi yang lebih besar dari biasanya.

Pengusaha rumah makan padang lainnya, Doni, juga mengeluhkan hal yang serupa.

"Ya jadinya kita pengeluarannya naik, jadi lebih banyak sekarang," kata Doni, pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Kebon Jeruk.

Apalagi, pemasukan para pengusaha juga menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Daya beli masyarakat juga sudah turun dari awal pandemi Covid-19, sekarang kehantam ini lagi naik harga cabai jadi makin susah. Ini saja omzet sudah berkurang 20 persen," ungkap Syahrul.

Mereka berharap, harga dapat kembali normal dalam waktu cepat.

"Ya harganya standar-standar saja lah, jangan naik tinggi-tinggi banget. Apalagi keadaan sekarang Covid-19, daya beli kurang, harga tinggi, masyarakat jadi jerit-jerit," kata Ramli.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/04/18321771/pengusaha-rumah-makan-padang-keluhkan-kenaikan-harga-cabai

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke