Salin Artikel

Ganjil Genap di Kota Bogor Ditiadakan, Okupansi Hotel Meningkat

Persatuan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Kota Bogor mencatat, terjadi peningkatan sebesar 70 persen pada akhir pekan kemarin.

Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengatakan, meningkatnya jumlah kunjungan tamu hotel dan restoran selama akhir pekan kemarin, karena peniadaaan sistem ganjil genap oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Hal itu sangat berpengaruh terhadap okupasi bisnis pariwisata di Kota Hujan.

"Jumat (5/3/2021) dan Sabtu (6/3/2021) kemarin okupansi hotel 70 persen, sebelumnya saat ganjil genap hanya 40 persen. Untuk restoran ada peningkatan 30 sampai 35 persen," kata Yuno, saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021).

Yuno menuturkan, PHRI sangat menyambut baik peniadaan ganjil genap kendaraan bermotor selama dua pekan ke depan.

Sejak Pemkot Bogor menerapkan sistem ganjil genap, sambung Yuno, banyak pengusaha hotel dan restoran merugi.

Ia menyebut, tingkat okupansi hotel sempat turun drastis sebesar 50 persen.

"Kerugiannya 50 persen itu ya bisa miliaran rupiah," sebutnya.

Selama empat minggu pemberlakuan ganjil genap, banyak pengusaha hotel dan restoran cukup berat dalam menjalankan usahanya.

Sementara di sisi lain, pemerintah daerah menilai ganjil genap mampu menekan angka kasus Covid-19.

Untuk bertahan, banyak pengelola hotel dan restoran yang melakukan perubahan strategi pemasaran.

"Dengan ditiadakannya ganjil genap ini diharapkan bisa menggairahkan kembali bisnis hotel dan restoran di Kota Bogor," beber dia.

Sementara itu, Marketing Communication Hotel 101 Suryakencana, Resti mengatakan, pihaknya berharap bisnis pariwisata dapat tumbuh kembali di situasi saat ini.

Resti mengungkapkan, ganjil genap memberikan dampak yang cukup besar terhadap penurunan jumlah kunjungan tamu yang datang.

"Sangat berpengaruh, turun 30 persen. Biasanya kita weekend di angka 90 persen, tapi pas ganjil genap cuman 60 sampai 70 persen," imbuhnya.

"Tentunya dengan ditiadakannya ganjil genap sangat senang. Karena weekend satu-satunya harapan kami untuk meningkatkan revenue secara maksimal," pungkas dia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sebelumnya mengatakan, sistem ganjil genap dinilai mampu mengurangi mobilitas warga serta menekan angka kasus Covid-19 selama dua pekan sebelumnya.

Meskipun begitu, berdasarkan hasil evaluasi dan analisa, Pemkot Bogor memutuskan meniadakan sistem ganjil genap akhir pekan untuk sementara.

"Hasil rapat evaluasi bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor, kami menyepakati untuk meniadakan kegiatan ganjil genap di akhir pekan selama dua minggu ke depan. Sambil kita evaluasi semuanya, karena kita ingin apa yang Pemkot Bogor lakukan tepat dan sesuai data," ungkap Bima, Selasa (2/3/2021).

Menurut Bima, alasan peniadaan sistem ganjil genap akhir pekan adalah untuk relaksasi perekonomian di Kota Bogor.

"Jadi ada sedikit relaksasi dua minggu ke depan untuk kita mendorong ekonomi, walaupun sebetulnya sektor ekonomi juga membaik," ungkap Bima.

Bima berharap, peniadaan ganjil genap tidak membuat masyarakat abai terhadap protokol kesehatan Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/08/12005141/ganjil-genap-di-kota-bogor-ditiadakan-okupansi-hotel-meningkat

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke