Salin Artikel

BUMN: Kerumunan Orang yang Antre Vaksin di Istora Senayan karena Info Hoaks

Arya menyebutkan, kerumunan itu terjadi pada Selasa (9/3/2021) kemarin.

"Kemarin itu," kata Arya saat Kompas.com menunjukkan foto kerumunan di Istora lewat pesan singkat, Rabu (10/3/2021).

Menurut Arya, kerumunan itu disebabkan banyaknya masyarakat yang datang ke Istora karena informasi hoaks.

Dalam informasi hoaks itu disebutkan bahwa semua anggota masyarakat bisa langsung datang ke Istora tanpa harus mendaftar terlebih dulu.

Padahal, Arya menegaskan bahwa vaksinasi ini dikhususkan bagi pelayan publik karyawan BUMN atau lansia yang sudah terdata.

"Mohon jangan disebarkan hoaks seperti itu yang bikin antrean enggak jelas. Kasihan warga yang datang," kata Arya.

Selain karena hoaks tersebut, Arya menyebut kerumunan juga terjadi karena turun hujan.

Warga yang datang ramai-ramai berteduh di tenda sehingga berdesak-desakan dan mengabaikan protokol jaga jarak.

"Mereka kehujanan jadi berdesakan," kata Arya.

Arya meminta warga untuk tak terpengaruh berita hoaks dan tak lagi berbondong-bondong datang ke Istora untuk vaksinasi.

Ia kembali menegaskan bahwa vaksinasi yang digelar BUMN khusus bagi warga yang terdata.

Adapun pendataan dilakukan Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan melalui komunitas. Warga tidak bisa mendaftar sendiri.

"Untuk menggalang lansia perlu dilakukan secara kolektif. Jadi lansia pensiunan BUMN, lansia organisasi-organisasi keagamaan," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/10/12220191/bumn-kerumunan-orang-yang-antre-vaksin-di-istora-senayan-karena-info

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke