Salin Artikel

Gara-gara Info Hoaks, Banyak Warga Non-lansia Datang ke Istora Senayan Minta Divaksinasi

Kali ini ada informasi yang menyebutkan bahwa giat vaksinasi yang digelar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa melayani warga non-lansia.

Padahal, sentra vaksinasi itu hanya melayani pegawai BUMN yang telah terdata serta warga lanjut usia di atas 59 tahun.

Akibat informasi hoaks itu, banyak warga non-lansia yang datang ke Istora Senayan harus ditolak mentah-mentah oleh petugas.

"Banyak banget dari tadi pagi yang datang dari non-lansia. Sudah ada 100 lebih mungkin," kata Nadya, salah satu anggota panitia vaksinasi saat ditemui Kompas.com di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Nadya pun secara berkala mengumumkan lewat pengeras suara bahwa vaksinasi di Istora Senayan ini bukan untuk masyarakat umum.

Vaksinasi hanya dikhususkan bagi pegawai BUMN dan lansia di atas 59 tahun yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk.

"Bagi yang usianya 59 kurang satu dua hari itu juga tidak bisa, minimal harus genap 59 tahun," kata dia.

Laras (46) menjadi salah satu korban informasi hoaks itu.

Ia sudah datang jauh-jauh dari Bekasi ke Istora Senayan dengan harapan mendapatkan vaksinasi. Namun, ia justru ditolak oleh petugas.

Ia bahkan sempat mendatangi lokasi vaksinasi khusus untuk awak media di Hall Basket GBK, yang jaraknya tak terlalu jauh dari Istora Senayan.

"Saya tahu dari tetangga saya katanya ada yang untuk masyarakat umum, makanya saya datang. Sudah dari Istora ke sini (Hall GBK) ternyata tidak bisa juga ya," ujarnya.

Sebelumnya juga sempat terjadi simpang siur informasi terkait vaksinasi di Istora Senayan yang digelar Kementerian BUMN ini karena kebijakan yang berubah-ubah.

Semula, sentra vaksinasi ini hanya melayani warga lanjut usia yang sudah terdata. BUMN menggandeng sejumlah organisasi untuk mendata lansia yang akan divaksinasi.

Namun belakangan, banyak warga lansia yang datang langsung ke Istora Senayan untuk mendapatkan vaksin meski tidak terdata.

Panitia vaksinasi pun akhirnya tetap melayani mereka.

Lansia cukup membawa KTP yang menunjukkan bahwa mereka memang sudah berusia 59 tahun.

Awalnya panitia menyebutkan hanya lansia dengan KTP DKI Jakarta yang bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan. Namun kini lansia non-KTP DKI Jakarta boleh mengikuti vaksinasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/16/16302361/gara-gara-info-hoaks-banyak-warga-non-lansia-datang-ke-istora-senayan

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke