Salin Artikel

Buntut Penyerangan gara-gara Tuduhan BAB Kucing, Polisi Datangi Rumah Korban

Kedatangan anggota Polsek Pesanggrahan tersebut buntut dari penyerangan terhadap Marlina oleh tetangganya gara-gara tuduhan kotoran kucing milik Marlina di rumah pelaku.

Anak Marlina, Agam (22), mengatakan, polisi datang ke rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB.

“Dia (polisi) nanyain masalah kami, ada apa. Kami jelasin, video saya kasih. Setelah itu minta ketemu Pak RT,” ujar Agam saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021) malam.

Agam mengaku sempat bolak-balik ke rumah Ketua RT, tetapi tak berhasil ditemui.

Adapun polisi memang ingin bertemu RT setempat untuk membicarakan penyelesaian kasus penyerangan Marlina.

“Dia (polisi) sih mau kekeluargaan aja. Mau dimediasi, diobrolin aja (permasalahannya),” ujar Agam.

Ia menjelaskan kepada anggota Polsek Pesanggrahan bahwa pihak RT tak ada pergerakan untuk menyelesaikan masalah yang menimpa keluarganya.

“Saya hari ini lagi di BSD. Tetangga ada yang neleponin, kasih tahu ada polisi ke rumah (hari ini),” kata Agam.

Ia berencana meneruskan kasus penyerangan yang menimpa ibunya. Hal itu dilakukan lantaran tidak ada tanggapan dari pihak RT setelah dikunjungi dan dihubungi via telepon.

“Udah kayak gini, dari RT enggak ada tanggapan, kita mau ke polisi aja. Abis ini dari BSD kita mau ke Polsek Pesanggrahan,” kata Agam.

Sebelumnya, Marlina diserang tetangganya pada Senin (15/3/2021) malam.

Ia didorong hingga hampir terjatuh dan kaca rumahnya pecah akibat ditendang oleh tetangganya.

Marlina mengatakan, penyerangan terjadi lantaran gara-gara urusan kotoran kucing. Kucingnya dituduh membuang kotoran di rumah tetangganya.

“Mereka nuduh kucing saya pup di rumahnya. Kan yang melihara kucing bukan saya aja. Katanya kucing saya pup di rumahnya. Masa gara-gara binatang, saya enggak akur sama tetangga,” kata Marlina saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021) sore.

Marlina menyebutkan, peristiwa penyerangan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, ia sedang berada sendiri di rumah.

“Suami saya sedang enggak di rumah, pas bangun tidur anak saya enggak di rumah, dia lagi keluar sama temannya ngopi,” tambah Marlina.

Kemudian, Marlina mendengar ada suara orang yang melompat ke halaman rumahnya. Ia kemudian mengintip dari balik jendela lantaran pintu rumahnya dikunci dari luar.

“Mereka teriak, 'Woi keluar lu', kayak gitu. Dia bilang kotoran kucingnya kebauan sampe sini,” ujar Marlina.

Tetangganya, seorang pria paruh baya dan anaknya remaja sudah berada di depan pintu rumahnya.

Kemudian, pria itu langsung berteriak dan juga menunjuk-nunjuk ke arah Marlina dengan jari.

“Bapak itu di depan saya, si anak dateng tiba-tiba langsung nendang jendela (bagian bawah), yang pecah atas,” ujar Marlina.

Peristiwa pemecahan kaca rumahnya sempat terekam lewat ponselnya. Detik-detik Marlina didorong hingga hampir terjatuh juga terekam, tetapi akhirnya terhenti.

“Tapi, itu udah enggak ada di rekaman, karena hape saya sudah ditarik dia,” tambah Marlina.

Ia juga diteriaki dengan kata-kata binatang dan diminta menghapus video oleh anak itu. Anak itu kemudian membanting ponsel milik Marlina.

Dari video yang diterima Kompas.com, pria paruh baya tersebut sempat bilang, “Ngontrak di sini jangan banyak lagu.”

“Dari sini baunya (kotoran kucing) ke mana-mana bu. Saya masih tahan aja,” ujar pria tersebut.

Kini, dinding rumah Marlina yang berbatasan dengan rumah pelaku ditutup.

Marlina menyebutkan, tembok yang berbatasan dengan tetangganya masih berjarak sebelum terjadi penyerangan.

“Dipasang tembok itu Selasa pagi. Pas dipasang ya, saya diam aja. Kan bukan urusan saya,” ujar Marlina.

Marlina tak mengetahui pasti alasan penutupan tembok yang berbatasan dengan rumahnya.

Namun, ia menduga agar kucing-kucing miliknya tak melompat ke area rumah tetangganya.

“Setelah kejadian, disuruh pasang kawat sama yang punya kontrakan. Katanya biar enggak kenapa-kenapa. Tapi belum sempat dipasang, eh kejadian ditutup temboknya,” kata Marlina.

Tembok tersebut berukuran panjang sekitar 2-5 meter dan tinggi setengah meter. Marlina mengatakan, tak mengambil pusing penutupan tembok yang berbatasan dengan rumah kontrakannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/15261431/buntut-penyerangan-gara-gara-tuduhan-bab-kucing-polisi-datangi-rumah

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke