Potongan kaki menimpa lapak penjual batagor
Potongan tubuh yang merupakan bagian kaki itu pertama kali ditemukan oleh pedagang kaki lima (PKL) bernama Yuliani (31).
Ia dikejutkan dengan suara keras dari atap terpal tempatnya berjualan batagor. Saat itu Yuliani tengah menggoreng dagangannya.
"Tiba-tiba jatoh aja itu kaki. Saya langsung kabur, suaranya kaya ledakan," ujar Yuliani saat ditemui Kompas.com, Senin siang.
Ia kabur karena sempat mengira ledakan itu berasal dari bom.
Ternyata suara itu berasal dari potongan kaki yang jatuh dari apartemen di dekat tempatnya berjualan, tepatnya di Jalan Pedurenan Masjid, Karet Kuningan.
"Itu kaki dagingnya berceceran," ujarnya.
Potongan tubuh ditemukan di area belakang Mal Ambassador
Potongan tubuh lain dari kaki yang menimpa lapak Yuliani ditemukan di area belakang Mal Ambassador, tepatnya di dekat jalur menuju basement parkir mal tersebut.
"Tubuhnya dekat jalur basement apartement. Jadi memang terpisah dua bagian," ujar pedagang nasi uduk di sekitar lokasi, Rizal Firdaus, kepada Kompas.com.
Dari video yang diterima Kompas.com, potongan tubuh itu ditemukan dalam keadaan tertelungkup.
Petugas langsung menutupnya dengan terpal.
Jatuh dari lantai 23 Apartemen Ambassador
Polisi memastikan potongan tubuh manusia yang ditemukan di belakang Mal Ambassador merupakan korban bunuh diri.
Kapolsek Metro Setiabudi, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, korban berinisial A (27) dengan jenis kelamin laki-laki itu melompat dari balkon dekat kamarnya di lantai 23.
“Jadi korban diduga melakukan bunuh diri dari lantai 23 Apartemen Ambassador,” ujar Yogen saat ditemui di lokasi penemuan potongan kaki, Senin sore.
Yogen mengatakan, korban terbentur bagian besi pembatas apartemen di lantai enam.
Kemudian, paha korban terpental ke luar dan menimpa terpal penjual nasi goreng.
“Tubuh lainnya ada di dekat parkiran,” ujar Yogen.
Diduga bunuh diri karena masalah keuangan
Lebih lanjut, Yogen mengatakan bahwa korban diduga bunuh diri karena masalah keuangan.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban sebelumnya terlihat sering diam.
Ia diduga memiliki masalah keuangan karena bermain saham.
“Kami masih dalami motif bunuh dirinya,” kata Yogen.
A diketahui melompat dari lantai 23 dengan cara memanjat balkon tempat penyimpanan AC. Korban diketahui tinggal sendiri di apartemen.
“Jadi ini apartemen milik tantenya memang sering kosong. Korban bisa masuk ke dalam. Jadi pada saat itu memang tidak ada orang,” kata Yogen.
(Penulis: Wahyu Adityo Prodjo/ Editor: Nursita Sari, Irfan Maullana, Sandro Gatra)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/22/17222901/fakta-penemuan-potongan-kaki-di-setiabudi-jatuh-dari-lantai-23-apartemen