Salin Artikel

Wagub DKI Mengutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Perketat Keamanan di Gereja Jakarta Jelang Jumat Agung

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).

Hal itu Ariza sampaikan melalui akun Instagram resminya, @arizapatria, Minggu.

Dia juga menggunggah foto layar hitam sebagai tanda dukacita terkait bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar.

"Duka mendalam dan doa kita untuk para korban dan keluarga serta saudara2 kita yang terdampak perbuatan tercela ini," lanjutnya.

Ariza percaya bahwa aksi tersebut akan memperkuat persatuan masyarakat Indonesia untuk melawan terorisme.

"Ulah biadab ini akan semakin memperkuat persatuan kita melawan teror. Terima kasih dan hormat kami untuk kekompakan seluruh warga melawan terorisme #TerusBersatu. Bersama lawan terorisme," pungkasnya.

Ariza kembali menyatakan dukacitanya atas kasus bom bunuh diri yang melibatkan dua tersangka tersebut.

Terlebih, ada sejumlah korban luka dari aksi bom bunuh diri itu, seperti sekuriti dan jemaat Gereja Katedral Makassar.

"Kami semua turut berdukacita dan prihatin atas jatuhnya korban akibat ledakan di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan. Tentu kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi tindakan biadab yang tidak berprikemanusiaan," ujar Ariza, dilansir dari Tribun Jakarta pada Senin (29/3/2021).

Terkait kejadian tersebut, Ariza mengungkapkan bahwa pengamanan di sejumlah gereja kini diperketat menjelang perayaan Jumat Agung yang jatuh pada 2 April 2021.

"Pengaman sudah diatur oleh pihak keamanan atas kejadian di Sulawesi. Kami yakin polisi akan meningkatkan upaya yang lebih baik lagi, optimal, dalam rangka pencegahan dan pengendalian keamanan," kata Ariza.

Sebelumnya diberitakan, aksi bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 10.20 WITA selepas jemaat Gereja Katedral Makassar menjalankan misa.

Pelaku bom bunuh diri berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor matic dengan plat nomor DT 5984 MD.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, kedua pelaku adalah pria berinisial L dan perempuan berinisial YSF.

L dan YSF baru menikah enam bulan lalu, bagian dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan aksi serupa di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.

"Saudara L dan YSF beberapa bulan lalu, tepatnya enam bulan dinikahkan oleh Rifaldi yang beberapa waktu telah ditangkap pada Januari," ujar Listyo, Senin.

Pelaku L sendiri sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya berisikan pengakuan siap mati.

"Perlu kita informasikan, Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid," lanjut Listyo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/29/15450821/wagub-dki-mengutuk-aksi-bom-bunuh-diri-di-makassar-perketat-keamanan-di

Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke