Salin Artikel

Merasa Dihalangi Masuk, Tim Kuasa Hukum Rizieq Cekcok dengan Polisi

Tim kuasa hukum Rizieq Shihab ingin masuk ke dalam Gedung PN Jaktim. Namun, polisi meminta tim kuasa hukum Rizieq Shihab bersabar, menunggu.

“Sabar, nanti dipanggil,” kata polisi.

Salah satu anggota tim kuasa hukum Rizieq, Aziz Januar, meminta rekan kuasa hukumnya yang telah berada di dalam Gedung PN Jakarta Timur untuk keluar lagi dari gedung itu.

“Keluar.. keluar..sidang sama tembok,” teriak anggota tim kuasa hukum Rizieq Shihab, Ichwan Tuankota.

Polisi kemudian bergerak ke arah pinggir jalan. Polisi juga berteriak ke arah tim kuasa hukum Rizieq.

“Jangan dekat-dekat dengan saya. Kalian itu. Sabar... nanti dipanggil,” ujar polisi.

Ichwan dan Aziz terus meminta rekan-rekannya untuk mundur.

Aziz menyatakan dirinya tidak tahu alasan polisi melarang tim kuasa hukum masuk.

“Alasannya enggak boleh masuk enggak tahu, mereka enggak ngomong. Yang sudah masuk kami suruh keluar,” kata Aziz.

Aziz mengatakan, tim kuasa hukum akan tetap berada di luar PN Jakarta Timur hingga ada penjelasan dari polisi mengapa mereka semua tidak boleh masuk.

“Kami sudah kasih nama sejak malam, tapi engak konsisten. Nama yang kami kasih enggak dipanggil. Kurang 13 nama,” tambah Aziz.

Sidang terhadap Rizieq hari ini terkait kasus kerumunan dan penghasutan di Petamburan, Jakarta Pusat; dan Megamendung, Jawa Barat.

Agenda sidang hari ini adalah pembacaan tanggapan jaksa penuntut umum atas nota keberatan yang disampaikan pihak Rizieq pada Jumat lalu.

Rizieq Shihab dijadwalkan hadir di PN Jakarta Timur.

Humas Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Alex Adam sebelumnya mengatakan, sidang lanjutan Rizieq Shihab akan disiarkan melalui YouTube Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/30/09513561/merasa-dihalangi-masuk-tim-kuasa-hukum-rizieq-cekcok-dengan-polisi

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke