Salin Artikel

Fenomena Ikan Mati di Kali Ancol: Diduga karena Perubahan Iklim hingga Terjadi Hampir Tiap Tahun

Pada Senin (29/3/2021), ikan-ikan di kali Ancol, tepatnya di Pintu Air Flushing Ancol di Jalan RE Martadinata, mendadak mati.

Banyak bangkai ikan tampak memenuhi permukaan air kali. Aroma tak sedap pun tercium.

Berikut fakta-faktanya.

Air kali hitam pekat

Petugas Pintu Air Flushing Ancol Dimas Ramadani mengatakan, ikan-ikan itu mati setelah sehari sebelumnya air di Kali Ancol tampak hitam pekat.

"Itu dari kemarin airnya hitam banget, pas tadi pagi saya lihat udah pada mati ikannya, pokoknya kalau air hitam terus ikan-ikan pada mati," kata Dimas di lokasi.

Namun, Dimas tak mengetahui penyebab ikan-ikan itu mati.

Sudin LH ambil sampel air kali

Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara kemudian mengambil sampel air Kali Ancol pada Selasa (30/3/2021).

Kepala Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Sudin LH Jakarta Utara Suparman mengatakan, pihaknya mengambil masing-masing dua liter air di dua titik.

"Kami dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara melakukan pengambilan sampel air di dua titik, yaitu sampel untuk di atas dam air, yang satu titik di lokasi bawah dam air," kata Suparman saat ditemui di lokasi.

Sampel air itu kemudian dikirim ke Laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Apabila melihat dari kondisi air, Suparman menyebutkan, aliran air di bawah dam lebih keruh dari aliran air di atas dam.

Namun, Suparman tidak bisa memastikan apakah air tersebut mengandung limbah yang bisa menyebabkan ikan-ikan itu mati.

"Ada kandungan apa saja nanti akan dijawab oleh lab. Jadi kami belum bisa mengindikasi air ini tercemar air limbah atau tidak," ujarnya.

Menurut Suparman, hasil laboratorium akan keluar dalam 15 hari ke depan.

Suparman menambahkan, Sudin LH tidak mengambil sampel ikan karena hal itu merupakan kewenangan dari Sudin KPKP.

Perubahan cuaca salah satu faktor penyebab

Suparman menyebutkan, salah satu faktor yang diduga menyebabkan ikan mati adalah perubahan cuaca.

"Kami enggak pernah berani menduga, cuma lihat kondisi kemarin kalau memang cuaca panas itu bisa terjadi kekosongan oksigen di dalam air," kata Suparman.

"Karena memang perubahan iklim itu dengan kondisi terik matahari yang panas dan air yang sedikit ini bisa oksigen enggak dapat," sambungnya.

Hampir setiap tahun terjadi

Suparman menyebutkan, fenomena ikan mati ini terjadi hampir setiap tahun.

Saat itu Sudin LH menduga bahwa penyebabnya adalah perubahan cuaca, bukan karena pencemaran air.

"Ini hampir setiap tahun terjadi ya di lokasi yang sama, bahkan kalau kami boleh cerita tahun kemarin jauh lebih banyak di daerah sini," ucap Suparman.

"Tahun kemarin dugaan sementara karena perubahan iklim saja, sempat diindikasikan tercemar dari pembuangan air limbah, tapi kalau itu terjadi ini bisa kondisi setiap saat ikan mati, bahkan tidak ikan saja, semua yang ada di dalam air ini akan memberikan tanda," jelasnya.

Namun, Suparman baru bisa mengungkapkan penyebab kematian ikan-ikan tersebut setelah hasil laboratorium keluar.

Ia juga memastikan tidak ada aktivitas pabrik di sekitar Kali Ancol.

"Kebetulan sepanjang jalan ini kalau pabrik enggak ada ya, agak jauh dari sini, dipastikan tidak ada dari kegiatan pabrik masuk ke aliran air ini," ucap Suparman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/31/09043651/fenomena-ikan-mati-di-kali-ancol-diduga-karena-perubahan-iklim-hingga

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke