Salin Artikel

Curi Ponsel Milik Bocah, Pelaku Menangis Minta Maaf dan Kembalikan Hasil Curian

Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @cengkarengnews pada Senin (29/3/2021).

Hingga saat ini, video berdurasi sekitar 32 detik itu telah ditonton hingga 2.977 kali.

Paman korban, Rifki (30), mengatakan bahwa ponsel yang dicuri adalah milik keponakannya yang berinisial F (11).

Rifki mengungkapkan, pencurian itu terjadi pada Senin sekitar pukul 12.00 WIB.

"Bocah lagi nongkrong di dalam gang. Di situ ada lima orang," ungkap Rifki melalui sambungan telepon, Rabu (31/3/2021).

"Tiba-tiba langsung didatengin sama bocah dua orang (pelaku) itu," sambungnya.

Kedua pelaku menggunakan sebuah motor saat mencuri.

Salah seorang pelaku menunggu di motornya, sedangkan pencuri lain masuk ke dalam gang.

Rifki melanjutkan, pelaku yang masuk ke dalam gang tersebut seketika mengambil ponsel milik F dan dia langsung melarikan diri menggunakan motor bersama rekannya.

"Sempat ngejar, tapi enggak ketangkap. Yang kejar anak kecil semua," tutur Rifki.

Setelah ponselnya dicuri, F kembali ke rumahnya yang berada tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya di rumah, F memberi tahu terkait pencurian yang menimpa dia kepada orangtuanya.

Orangtua korban lantas melaporkan kejadian itu ke polisi.

Rifki menduga, kedua pelaku masih muda.

"Kalau pelaku enggak tua-tua banget, antara usia kelahiran 91-an atau 92-an, jadi 20-an," tutur dia.

Selang satu hari, tepatnya pada Selasa (30/3/2021), ponsel milik F dikembalikan kepada ayahnya.

Ponsel milik F itu dikembalikan melalui teman-teman Rifki.

"Semalam dibalikin HP-nya. Jadi ada koneksi sampe HP bisa balik. Pelaku katanya udah nangis-nangis minta maaf," papar Rifki.

Meski ponsel tersebut sudah di tangan pemiliknya, Rifki menyatakan bahwa pihaknya tetap menyerahkan proses hukum ke aparat kepolisian.

"Mudah-mudahan aja polisi yang nemuin secepatnya, biar kapok," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/31/09345391/curi-ponsel-milik-bocah-pelaku-menangis-minta-maaf-dan-kembalikan-hasil

Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke