Salin Artikel

Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polisi di Tangerang Tingkatkan Keamanan

TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Metro Tangerang Kota meningkatkan keamanan dan pengawasan kantor mereka setelah adanya serangan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta.

Terduga teroris kemudian ditembak mati usai mengacungkan sebuah senjata api kepada sejumlah aparat kepolisian di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim berujar, peningkatan keamanan dan pengawasan dilakukan untuk mengawasi seluruh orang yang keluar masuk Mapolres Metro Tangerang Kota.

"Lebih ditingkatkan pengawasan terhadap orang yang keluar masuk Markas Komando, mengingat Polres merupakan kantor pelayanan kepada masyarakat," papar Abdul melalui sambungan telepon, Rabu malam.

Dia menyebut pihaknya belum memiliki rencana menambah metal detector di pintu masuk Mapolres Metro Tangerang Kota.

Namun, lanjut Abdul, petugas yang menjaga gerbang kantor polisi diwajibkan untuk memeriksa seluruh barang bawaan dari setiap orang yang keluar atau masuk.

"Dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan barang-barang yang dibawa orang yang keluar masuk," tuturnya.

Dengan adanya peristiwa terduga teroris yang diduga membobol Mabes Polri itu, Abdul menyatakan bahwa pihaknya juga belum berencana menambah personel bersenjata lengkap di seputar kantor.

"Normal, hanya ditingkatkan pengawasannya saja," ucapnya.

Sebelumnya, penembakan yang diduga terkait aksi teror terjadi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu.

Seorang tukang parkir sekaligus saksi mata, Ari (27) mengatakan, letusan senjata api terdengar sebanyak tujuh kali.

Ia menyebutkan, letusan senjata api terdengar berturut-turut.

“Awalnya yang pertama lebih kencang. Setelahnya berturut-turut tembakannya,” ujar Ari, ditemui Rabu sore.

Saat itu, Ari sedang memindahkan mobil yang sedang diparkir. Ia lalu mendengar suara letusan senjata api.

Dalam video amatir terlihat seorang yang berpakaian hitam terlibat berusaha masuk ke lingkungan Mabes Polri.

Berdasarkan tayangan KompasTV, pelaku itu kemudian terlihat jatuh dan tersungkur.

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Anshorut Daulah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/31/19482961/terduga-teroris-serang-mabes-polri-polisi-di-tangerang-tingkatkan

Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke