Salin Artikel

Jenazah Pelaku Penyerangan Mabes Polri Diotopsi di RS Polri

Pantauan Kompas.com pukul 20.44 WIB, penjagaan ketat dilakukan di Instalansi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

Petugas bersenjata lengkap dengan rompi hitam berjaga di lokasi.

Tampak garis polisi dipasang di depan gedung Ruang Transit Jenazah untuk pembatas antara Gedung Forensik dan para pewarta.

Sementara itu, keluarga dari jenazah pelaku sudah mendatangi RS Polri Kramat Jati.

Pantauan ANTARA di lokasi, dua anggota keluarga terduga teroris yang terdiri dari seorang pria dan wanita berusia paruh baya tiba di ruang instalasi forensik RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.40 WIB.

Keduanya langsung menuju bagian administrasi forensik RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pendataan terlebih dahulu.

Nampak juga Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mendampingi kedua orang anggota keluarga terduga teroris tersebut.

Tidak ada komentar yang dikeluarkan oleh dua orang anggota keluarga terduga teroris ketika ditanya oleh awak media yang berjaga di RS Polri Kramat Jati.

Sementara itu, kediaman pelaku didatangi aparat kepolisian.

Pengamatan Kompas.com, Rabu pukul 20.19 WIB, rumah yang terletak di Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur itu telah dipasangi garis polisi.

Di dalam rumah, aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Timur tengah meminta keterangan pihak keluarga pelaku.

Pemeriksaan sempat dipantau oleh Kepala Polres Metro Jakarta Timur Kombes (Pol) Erwin Kurniawan. Namun, Erwin meninggalkan lokasi pada pukul 20.00 WIB.

Pemeriksaan dilanjutkan oleh penyidik.

Pihak Ketua RT, Ketua RW dan pimpinan Satpol PP Kelurahan Ciracas tampak mendampingi pemeriksaan itu.

Kronologi

Suara letusan senjata api terdengar sekitar tujuh kali di dalam kawasan Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu sore.

Seorang tukang parkir sekaligus saksi mata, Ari (27) mengatakan, suara letusan senjata api terdengar berturut-turut.

“Awalnya yang pertama lebih kenceng. Setelahnya berturut-turut tembakannya,” ujar Ari saat ditemui, Rabu (31/3/2021) sore.

Saat itu, Ari sedang memindahkan mobil yang sedang diparkir. Ia lalu mendengar suara tembakan.

“Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Saya kira ada apa. Saya langsung ke tengah. Saya juga jaga jarak karena takut tembakan meleset,” tambah Ari.

Seorang sopir ojek online di seberang pintu Mabes Polri, Masron juga mendengar letusan senjata api sekitar tujuh kali.

“Suara tembakannya ada 6-7 kali. Saya kira ada senjata macet, dibuang. Tapi kok beruntut tembakannya. Yang pertama lebih kenceng. Yang kedua ketiga lebih pelan,” kata Masron.

Dalam video amatir yang beredar terlihat seseorang yang berpakaian hitam berjalan di kompleks Mabes Polri.

Ia berjalan mengarah ke pos jaga di depan pos penjagaan Mabes Polri. Sejumlah polisi yang melihat kemudian berlari.

Polisi kemudian menembak berkali-kali ke arah pelaku. Ia jatuh dan tersungkur di depan pos penjagaan.

Anggota kepolisian bersenjata lengkap kemudian menyisir kawasan Mabes Polri.

Aparat kepolisian mulai menyisir dari dalam kawasan Gedung Utama Mabes Polri. Polisi juga berpencar ke sisi luar gedung Mabes Polri.

Selain itu, mobil taktis terlihat di sisi pintu masuk Mabes Polri. Akses ke kawasan Mabes Polri dibatasi.

Namun, hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak kepolisian.

Penyerangan ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Anshorut Daulah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/31/20590481/jenazah-pelaku-penyerangan-mabes-polri-diotopsi-di-rs-polri

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke