Caranya, hubungi Dinsos DKI Jakarta melalui layanan pengaduan di aplikasi JAKI atau call center (021) 426-5115 dan pesan WhatsApp di nomor 0821-1142-0717.
"Silakan mengadu ke call center Dinsos," ucap Premi saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (5/4/2021).
Premi menjelaskan, Dinsos DKI Jakarta memutakhirkan data penerima BST melalui musyawarah di tingkat kelurahan sebelum mencairkan bantuan tahap dua.
Oleh karena itu, ada sejumlah orang yang tidak menerima BST tahap dua dan tiga meski pada tahap pertama telah menerima bantuan.
"Dinas Sosial melakukan pemutakhiran data penerima bantuan melalui musyarawah kelurahan yang dihadiri oleh RT dan RW," kata Premi memberikan infografis.
Premi mengatakan, dalam pemutakhiran data tersebut, terdapat sejumlah penerima bantuan yang dihapus dari daftar penerima BST.
Ada beragam alasan penerima BST dicoret dari daftar, mulai dari perubahan data penerima seperti penerima sudah meninggal dunia atau sudah pindah, ada juga yang sudah dianggap mampu.
Selain itu, penerima program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT), dan mereka yang sudah memiliki penghasilan tetap juga dicoret dari daftar penerima BST tahap dua dan tiga.
Premi juga menjelaskan, penerima baru yang didata pada Februari 2021 sudah bisa mendapatkan manfaat BST.
"Undangan pertama pengambilan kartu ATM dan buku tabungan telah didistribusikan pada tanggal 29-31 Maret 2021. Apabila tidak hadir, akan diberikan undangan kedua dan ketiga melalui perangkat RT dan RW. Untuk itu disarankan agar penerima manfaat berkoordinasi dengan perangkat RT dan RW," kata Premi.
Penerima BST yang baru terdaftar bisa langsung menerima BST tahap tiga yang dapat dicairkan pada 3 Apri 2021 di seluruh ATM Bank DKI yang tersebar di Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/05/13184941/tak-terima-bst-tahap-2-dan-3-tapi-tercatat-sebagai-penerima-bantuan-lapor