Salin Artikel

Tawuran Kerap Terjadi di Johar Baru, Camat: Tak Ada Sebabnya, Pelaku Pengin Tawuran Aja

Namun, ia sendiri mengaku tidak pernah tahu penyebab dari aksi tawuran tersebut.

"Kalau ditanya penyebabnya, dari dulu sampai sekarang enggak ada penyebabnya. Penyebabnya (pelaku) lagi pengin tawuran aja kali," kata Nurhelmi saat dihubungi, Senin (5/4/2021).

Pada Minggu sore kemarin, tawuran kembali terjadi di Johar Baru.

Dilaporkan Kompas TV, aksi tawuran terjadi di dua lokasi, yakni di Jalan Pulo Gundul dan Jalan Bala Dewa.

Aksi kedua tawuran dapat diredam dengan gas air mata dari petugas kepolisian.

"Saya juga enggak ngerti kalau kita tanya di Johar baru tawuran penyebabnya apa, enggak pernah tahu dari dulu. Tiba-tiba tawuran aja," kata Nurhelmi.

"Tapi durasi tawuran enggak lama, paling 5-10 menit selesai. Lalu polisi datang pakai gas air mata. Jadi enggak kayak di tempat lain yang lama. Kita mah sebentar," sambung dia.

Meski demikian, Nurhelmi mengeklaim intensitas tawuran di Johar Baru saat ini sudah jauh berkurang dibandingkan dulu.

Menurut Nurhelmi, penurunan mulai terjadi saat ia sudah menjabat sebagai camat pada Februari 2019.

"Jelas menurun. Dulu waktu saya lurah sehari bisa lima kali. Sekarang sebulan tiga kali paling tawurannya," ujar dia.

Menurut dia, menurunnya intensitas tawuran ini karena kesadaran masyarakat yang sudah mulai membaik.

Jajaran Kecamatan, TNI, dan Kepolisian juga berupaya mengandeng para tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Sementara itu, polisi masih memburu pelaku tawuran yang terjadi kemarin.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Johar Baru Ajun Komisaris Polisi Suprayogo mengatakan, pihaknya saat ini masih menyisir di sekitar lokasi tawuran.

"Hari ini kami sisir lokasi tawuran bersama-sama dengan Polres Jakarta Pusat. Kami operasi gabungan untuk mencari pelaku tawuran. Sementara kami masih penyelidikan," kata Suprayogo saat dihubungi terpisah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/05/13340011/tawuran-kerap-terjadi-di-johar-baru-camat-tak-ada-sebabnya-pelaku-pengin

Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke