Menurut Dicky, tenaga kesehatan tersebut bisa disebar ke setiap sekolah untuk memberikan pendampingan.
"Pemprov DKI harus melakukan mitigasi secara matang sehingga keputusan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah ini tidak menimbulkan kasus baru Covid-19," kata Dicky, Selasa (6/4/2021) dilansir dari Antara.
"Dalam rencana pembukaan sekolah di DKI, harus ada pendampingan oleh Dinas Kesehatan DKI dengan menunjuk puskesmas, klinik, atau dokter praktik untuk memantau setiap sekolah," tambahnya.
Dicky menjelaskan, tenaga kesehatan yang ditugaskan ke sekolah akan memantau kegiatan belajar mengajar agar para siswa dan guru tetap menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
"Setiap sekolah harus jelas siapa pemantaunya karena ini tidak seperti sekolah biasa. Jadi, harus ada pengampu petugas kesehatan," ujar Dicky.
Dicky juga meminta kegiatan belajar mengajar tatap muka segera dihentikan apabila ada guru atau siswa yang terpapar Covid-19.
"Jangan lupa ada rem darurat misalnya dalam satu kelas atau kelompok yang positif satu orang, itu sudah harus membuat kelompok itu karantina dulu dua minggu," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar uji coba sekolah tatap muka di wilayah DKI Jakarta.
Uji coba sekolah tatap muka tersebut dimulai Rabu besok (7/4/2021) sampai dengan 29 April 2021 di 85 sekolah piloting yang sudah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Pembukaan sekolah tatap muka juga menjadi salah satu kelonggaran yang diputuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 405 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro.
Anies menyebutkan sekolah tatap muka mulai diberlakukan secara terbatas melalui uji coba yang dilakukan di tiap satuan pendidikan dengan protokol kesehatan yang ketat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/06/20204231/epidemiolog-minta-pemprov-dki-siapkan-tenaga-kesehatan-di-sekolah