Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dari total 809 tempat tidur isolasi di 21 rumah sakit rujukan Covid-19, saat ini hanya terisi 248 atau 30,7 persen.
Angka tersebut, sambung Retno, jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 60 persen.
Padahal sebelumnya, kata Retno, BOR di Kota Bogor sempat menembus angka 88 persen pada Januari 2021.
“Alhamdulillah tren BOR di rumah sakit turun karena kasus pasien terkonfirmasi positif juga turun, terutama kasus dengan gejala sedang dan berat. Di mana kasus kategori ini harus dirawat di rumah sakit,” ungkap Retno, Kamis (8/4/2021).
Retno menjelaskan, menurunnya angka kasus positif di Kota Bogor karena program vaksinasi yang telah berjalan.
Saat ini pihaknya terus mengebut percepatan atau akselerasi penerima vaksin di tahap kedua.
"Bisa saja kemungkinan faktor vaksinasi. Jadi, andaikan terpapar juga tidak berat sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit,” tuturnya.
Selain BOR yang menurun, terang dia, angka kesembuhan di Kota Bogor naik menjadi 91,9 persen atau lebih tinggi dari Jawa Barat dan nasional.
Kemudian, angka kasus aktif di Kota Bogor juga turun menjadi 6,6 persen atau lebih rendah dari Jawa Barat dan nasional.
Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor 1,6 persen atau lebih rendah dari angka kematian nasional.
Meski demikian, Retno meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.
“Meskipun tren kasus menurun dan sudah ada vaksinasi, bukan berarti kita sudah bebas pandemi. Tinggi rendahnya kasus Covid sangat tergantung pada kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan,” pungkas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/08/11464851/dinkes-kota-bogor-klaim-kasus-covid-19-turun-drastis