Salin Artikel

Kasus Filler Payudara Palsu di Jakarta Barat, Polisi: Korban Capai 15 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo menyatakan, terdapat 15 orang korban praktik filler payudara oleh seorang pelaku berinisial SR.

Sebagai informasi, filler adalah pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan, misalnya di bawah jaringan kulit pada payudara.

SR sendiri telah ditangkap di Tangerang Selatan pada Senin (5/4/2021).

"Kalau dari pengakuan tersangka ada 15," kata Ady saat dikonfirmasi, Kamis (8/4/2021).

Namun, sejauh ini baru dua orang yang melapor ke Polres Jakarta Barat. Untuk itu, polisi masih mencari informasi terkait 13 korban lainnya.

SR awalnya merupakan penjual cairan silikon. Pada Oktober 2020, SR mengenal seorang pria berinisial LC yang mengaku sebagai dokter.

Kepada SR, LC melakukan pelatihan suntik filler payudara selama satu hari. Setelah itu, SR diberi sertifikat agar dapat melakukan praktik filler payudara.

Sejak saat itu, SR memulai praktik filler payudara.

Hingga kini, polisi masih memburu LC.

"Kita sedang cari (LC) untuk mengungkap secara jelas praktik filler payudara ini," kata Ady.

Di samping itu, dalam melakukan filler, SR menggunakan cairan silikon industri yang ia beli dari ML.

ML telah ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, Selasa lalu.

Kasus praktik filler payudara palsu ini terungkap setelah seorang korban berinisial D melaporkan SR ke Mapolres Jakarta Barat.

"Payudara saya infeksi mulai meradang sampai parah banget gara-gara cairan silikon dimasukkan pelaku," kata D dalam sebuah rekaman yang diterima Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Kasus ini bermula saat D ditawari seorang teman untuk melakukan filler payudara di sebuah tempat di wilayah Jakarta Barat.

Setelah bertemu dengan SR pada 26 Oktober 2020, D baru tahu bahwa yang melakukan praktik filler payudara bukanlah seorang dokter.

"Tahu dia bukan dokter setelah tindakan di hari H-nya, pas aku sudah bayar DP, dia bilang enggak ada izin, sertifikat, pokoknya dia bukan dokter, baru tahu di hari H," tandasnya.

Sekitar satu bulan setelah melakukan filler payudara, D mulai mengeluhkan sakit

"Satu bulan (setelah filler) aku ada efek, sakit aku tiga bulanan. Aku terbaring, demam, menggigil, pokoknya enggak bisa kemana-mana," jelas D.

Payudara D memerah, bahkan lama-lama menghitam.

"Ternyata di dalam payudaranya mengandung nanah dan nanah itu jebol sendiri sampai berlubang," kata D.

Ia kemudian ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya.

"Aku cek ke beberapa rumah sakit, bukan satu rumah sakit saja, ternyata di situ ada deposit silikon di dalam payudara. Tapi bilangnya ke saya filler," kata D.

Hingga kini, D masih harus menjalani pengobatan Ia telah menghabiskan Rp 50 juta untuk mengobati luka yang disebabkan filler palsu tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/08/21011901/kasus-filler-payudara-palsu-di-jakarta-barat-polisi-korban-capai-15-orang

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke