Salin Artikel

Mahasiswa Pengedar Ganja Tertangkap, Jual "Gele" Pakai Amplop di Kampus-kampus Ibu Kota

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - MUA, seorang mahasiswa salah satu kampus swasta di Jakarta, kini mendekam di sel tahanan Polsek Serpong.

Dia ditangkap aparat Polsek Serpong karena diduga telah mengedarkan ganja ke kampus-kampus yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Kapolsek Serpong Kompol Yudi Permadi menjelaskan, tersangka berinisial MUA ditangkap saat berada di sebuah minimarket kawasan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

"TKP (tempat kejadian perkara) penangkapan yaitu di Alfamidi Sektor 1-2 Rawa Buntu," ujar Yudi dalam konferensi pers, Rabu (14/3/2021).

Setelah penangkapan itu, polisi kemudian melakukan pengembangan ke wilayah Jakarta Pusat, yang diduga menjadi lokasi penyimpanan ganja milik MUA.

Dari penggeledahan tempat di wilayah Jakarta Pusat, petugas mendapati barang bukti ganja seberat tiga kilogram milik pelaku.

"Unit reskrim melakukan pengembangan ke wilayah Kemayoran dan berhasil mengamankan tiga kilogram ganja," kata Yudi.

Barang bukti tersebut baru saja dikirimkan ke lokasi tersebut menggunakan jasa ekspedisi. Tersangka mengaku ganja itu didapatkan dari rekannya yang berada di wilayah Padang.

Khusus diedarkan di kampus-kampus Ibu Kota

Ganja seberat tiga kilogram itu nantinya akan diedarkan oleh MUA yang merupakan seorang mahasiswa ke kampus-kampus di wilayah Ibu Kota.

Namun, Yudi enggan menjelaskan secara rinci tempat tersangka berkuliah maupun kampus yang menjadi sasaran penjualannya.

"Jadi setelah mereka mendapat barang dia menyebarkan dengan sasarannya kepada kampus-kampus," ungkap Yudi.

Menurut Yudi, ganja tersebut nantinya akan dibuat menjadi paket-paket kecil dan khusus dijual kepada pelanggan di dalam lingkungan kampus.

MUA pun mengaku sudah hampir satu tahun mengedarkan ganja ke kampus-kampus yang berada di wilayah DKI Jakarta.

"Untuk pengedarnya hampir satu tahun dan juga penyebarannya ini difokuskan ke perguruan tinggi," kata Yudi.

Ganja dalam amplop

Untuk mengelabui petugas atau tak memancing kecurigaan pihak lain, MUA memanfaatkan amplop untuk menyimpan ganja saat bertransaksi.

Setiap ganja dalam jumlah besar yang didapatkan tersangka dari Padang, selalu dipecah menjadi paket-paket kecil dalam amplop.

"Setelah dia mendapatkan ini, dia pecah lagi dalam bentuk yang kecil, dimasukkan ke amplop kemudian diedarkan," ungkap Yudi.

Setiap amplop berisikan ganja dijual tersangka kepada pelanggan dari berbagai kalangan dengan harga Rp 50.000 sampai Rp 100.000.

"Satu amplopnya itu Rp 50.000 sampai Rp 100.000," jelas Yudi.

Modus mengedarkan ganja dalam amplop di kampus-kampus wilayah DKI Jakarta yang dilakukan MUA berjalan lancar selama kurang lebih setahun terakhir.

Sampai akhirnya MUA ditangkap aparat Polsek Serpong saat berada di minimarket kawasan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Kini, tersangka sudah mendekam di Mapolsek Serpong, Tangerang Selatan.

Dia dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 dan 11 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman lima tahun sampai 20 tahun penjara.

Bandar dan pengedar lain diburu

Kepolisian mencurigai bahwa MUA tidak sendirian bergerak dalam bisnis gelap tersebut. Dia diduga memiliki kelompok atau jaringan dalam mengedarkan ganja di kampus-kampus wilayah Ibu Kota.

Kanitreskrim Polsek Serpong Lutfi Hayata menjelaskan, pihaknya tengah memburu sejumlah pengedar ganja yang berkaitan dengan MUA.

Namun, Lutfi belum dapat merinci berapa jumlah pengedar yang berada dalam kelompok MUA.

"Jadi pada saat penangkapan memang sendiri. Namun rekan-rekan lainnya yang masih terkait kelompoknya masih kami kejar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/3/2021).

"Ada yang sudah lulus ada yang masih mahasiswa," sambung Lutfi.

Selain itu, kepolisian juga berupaya mengejar seorang bandar sekaligus rekan MUA yang mengirimkan ganja seberat tiga kilogram dari wilayah Padang.

Seseorang yang belum diungkapkan identitasnya itu mengirimkan ganja yang dipesan MUA ke tempat penyimpanan yang berada di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

"(Tiga kilogram ganja) ini kurang lebih senilai Rp 50 juta," pungkas Lutfi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/15/08490271/mahasiswa-pengedar-ganja-tertangkap-jual-gele-pakai-amplop-di-kampus

Terkini Lainnya

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke