JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus robohnya tembok rumah di Jalan Danau Limboto, Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat yang mengakibatkan tewasnya dua orang pekerja berakhir damai.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menjelaskan, keluarga korban memilih jalan damai. Namun keluarga korban meminta pemilik rumah menanggung seluruh biaya pemakaman serta biaya ambulans.
Menurut Singgih, pemilik rumah yang mempekerjakan kedua korban setuju dengan permintaan itu.
"Karena permintan keluarga korban disanggupi pemilik rumah, mereka tidak ada yang saling menuntut," kata Singgih seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Saat ini, polisi tengah memeriksa dua orang saksi terkait, yakni korban dan pemilik rumah.
Dari hasil pemeriksaan, pembangunan rumah tidak menggunakan jasa kontraktor. Pemilik rumah pun hanya mempekerjakan tiga orang pekerja.
"Dari pemeriksaan itu dipastikan pengerjaan renovasi rumah tidak menggunakan jasa kontraktor. Jadi hanya ada tiga pekerja," kata dia,
Peristiwa robohnya tembok rumah itu terjadi pada Jumat (16/4/2021) sekitar pukul 11.45 WIB. Saat itu, tiga orang pekerja sedang merenovasi rumah. Tiba-tiba salah satu sisi tembok roboh.
Saat tembok roboh, kedua korban sedang dalam posisi di atas stager untuk melakukan pekerjaan konstruksi.
Karena itulah, kedua korban tak sempat menghindar dan langsung jatuh tertimpa tembok. Sementara satu pekerja lainnya, yakni Tarman (48), selamat dari kejadian itu.
Tarman membenarkan bahwa konstruksi tembok yang roboh itu tidak dalam kondisi baik. Ia pun bisa menghindar karena sedang berada di bawah. Tetapi ia mengalami luka di bagian kepala. (Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Kasus 2 Pekerja Tewas Tertimpa Tembok Rumah di Benhil Berujung Damai"
https://jakarta.tribunnews.com/2021/04/18/kasus-2-pekerja-tewas-tertimpa-tembok-rumah-di-benhil-berujung-damai
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/18/18114691/kasus-tembok-rumah-roboh-di-benhil-yang-tewaskan-2-pekerja-berakhir-damai