Salin Artikel

Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Bernuansa Betawi yang Tak Sekadar Rumah Ibadah

Terdiri dari dua lantai, luas bangunan masjid tersebut yakni 1,6 hektar. Sementara itu, luas keseluruhan tanah masjid adalah 2,4 hektar.

Terdapat ornamen gigi balang dan pagar langkan yang menunjukkan identitas Betawi.

Bentuk bangunan masjid juga menyerupai desain rumah bapang khas Betawi dengan atap bangunan berbentuk segitiga.

"Ini masjidnya nuansa Betawi, bisa dilihat dari bangunan. Ada gigi balangnya," kata Kepala Sekretariat Masjid KH Hasyim Asyari, Suprapto, kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2021).

Masjid juga dilengkapi dengan lima menara yang melambangkan Rukun Islam.

Suprapto menyatakan bahwa masjid ini merupakan masjid raya kedua yang ada di Jakarta.

"Masjid ini masjid raya kedua di Provinsi DKI Jakarta. Yang pertama ada di Koja, Jakarta Islamic Centre. Ada rencana juga di setiap kota akan ada masjid raya," kata Suprapto.

Visinya, masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan ibadah muslim di Jakarta.

"Selain itu, juga bisa jadi ikon baru masjid di DKI Jakarta, jadi salah satu tujuan wisata religi dan pengembangan peradaban Islam di DKI Jakarta," ungkap Suprapto.

"Kemudian pada tahun 2017, 15 April itu, Presiden Joko Widodo meresmikan masjid, tapi waktu itu hanya bangunannya saja," kata Suprapto.

Meski telah diresmikan pada 2017, pembangunan masjid tak berhenti. Masjid terus berkembang dengan dibangunnya sejumlah fasilitas penunjang.

"Nah, pada tahun 2020, 5 Juli kemarin, selesai dibangun lanskap taman masjid," ucap Suprapto.

Plaza di sisi utara, selatan, dan bagian depan masjid juga selesai dibangun pada 2020.

Suprapto menyatakan, masjid ini memang memiliki konsep hijau dengan ruang terbuka dan pencahayaan yang banyak.

Pembangunan fasilitas masjid masih akan dilanjutkan.

"Rencananya, taman di dalam masjid juga akan dibangun segera," kata Suprapto.

Tak sekadar tempat ibadah

Selain jadi pusat kegiatan ibadah, kata Suprapto, masjid ini juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi dan sosial.

Sejak awal dibangun, Masjid Raya KH Hasyim Asyari memang diharapkan bisa jadi tempat warga melakukan beragam aktivitas.

"Nah, untuk sosial itu, selain jadi tempat ibadah, masjid bisa digunakan masyarakat untuk pertemuan masyarakat, baik organisasi ataupun untuk fungsi lainnya, jadi tidak sebatas kegiatan keagamaan saja," kata Suprapto.

Menurut Suprapto, fungsi tersebut telah digunakan warga sejak awal masjid diresmikan.

Lantai satu masjid dapat digunakan masyarakat untuk berbagai pertemuan. Ada juga sebuah sekolah PAUD yang telah beroperasi sejak 2020.

"Ada PAUD negeri yang dipegang oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ada empat kelas yang muridnya 80 orang," ucap Suprapto.

Sementara itu, lantai dua masjid difungsikan sebagai ruang shalat utama.

"Lalu, di lantai dua ada juga ruang-ruang sosial di sisi selatan, lalu di sisi utara lantai satu dan dua ada juga ruang untuk Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)," kata Suprapto.

"Ruang sosial itu untuk perkantoran, sekarang dipakai untuk sekretariat pengelola dan DKM, lalu masih banyak ruang-ruang kosong yang masih dalam perencanaan peruntukannya," imbuhnya.

Sementara itu, fungsi ekonomi dari masjid, dikatakan Suprapto, belum beroperasi secara maksimal.

"Tapi nantinya kami akan adakan koperasi, kerajinan masyarakat sekitar, budidaya peternakan ikan lele, kebun warga, dan lain-lain," kata Suprapto.

Untuk melaksanakan hal tersebut, sejumlah infrastruktur masjid akan dilengkapi terlebih dahulu. Pembangunan ditargetkan dilakukan mulai tahun depan.

"Ini kan masih pandemi, jadi anggaraan dirasionalisasikan, jadi pembangunan fisik banyak yang dialihkan ke bansos sehingga tertunda. Tahun depan baru sarana prasarana kami lengkapi," kata Suprapto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/19/19001631/masjid-raya-kh-hasyim-asyari-masjid-bernuansa-betawi-yang-tak-sekadar

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke