Salin Artikel

Menengok Masjid Raya KH Hasyim Ashari yang Bernuansa Betawi

"Masjid ini dikerjakan dengan apa adanya. Tetapi kan ada cita-cita yang memberi saya tugas dengan mengambil nilai-nilai lokalitas Betawi. Itu saya pegang teguh," kata arsitek masjid itu, Adhi Moersid Adhi pada acara peresmian masjid itu, 15 April 2017.

Masjid dua lantai itu terletak di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, tak jauh dari Rusunawa Pesakih. Luas bangunannya 1,6 hektar. Luas lahan masjid itu 2,4 hektar.

Dari luar, masjid tampak kokoh dan megah. Nuansa asri tetap dipertahankan dengan adanya taman di sekeliling halaman masjid.

Tampak lima buah menara mengitari masjid. Tiga di bagian kanan dan dua di bagian kiri.

"Lima menara ini melambangkan lima rukun islam," kata Humaidi, Sekretaris Umum Dewan Kemakmuran Masjid KH Hasyim Asyari, Senin (20/4/2021).

Ada tiga pintu masuk ke bangunan masjid, yaitu pintu masuk utama, samping utara dan samping selatan. Jika membawa kendaraan, pintu masuk paling dekat yang dapat diakses pengunjung adalah pintu samping selatan.

Apabila memutuskan untuk masuk dari pintu utama, pengunjung harus terlebih dahulu menaiki beberapa anak tangga di teras masjid.

Empat pilar abu-abu kokoh menyangga bagian depan pintu utama masjid. Di bagian tengah batang pilar-pilar itu pengunjung akan mendapati ornamen gigi balang.

"Gigi balang itu ornamen khas Betawi. Di rumah adat Betawi banyak ornamen tersebut. Ini untuk menunjukkan kalau masjid ini memang bernuansa Betawi," kata Humaidi.

Selain gigi balang, pagar langkan yang juga jadi ornamen khas Betawi menghiasi sudut-sudut masjid.

Begitu masuk masjid, pengunjung akan disambut tangga panjang menuju lantai dua masjid, tempat ruang shalat utama.

Selepas tangga berwarna krem tersebut, lantai pertama masjid tampak lengang. Hanya ada, pilar-pilar berwarna krem yang kokoh menopang masjid. Sementara, warna hijau menghiasi bagian dasar pilar-pilar.

“Kalau warna hijau itu karena masjid membawa nama besar Kyai Haji Hasyim Ashari yang notabene adalah pendiri dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU), jadi warna hijau itu mencirikan NU dan Islam,” kata Humaidi.

Lagi-lagi, ornamen gigi balang ditemui di puncak pilar-pilar tersebut.

Setelah menyusuri beberapa pilar, pengunjung akan menemukan sebuah ruang serba guna yang terletak di tengah lantai pertama.

“Ruang serba guna ini juga bisa digunakan masyarakat luas,” kata Suprapto, kepala Sekretariat masjid, hari Minggu lalu.

Warga hanya perlu melampirkan surat kegiatan kepada pengurus masjid.

“Kalau kegiatannya positif, pasti diperbolehkan untuk menggunakan ruangan di masjid. Dari dulu bamyak yang pakai, organisasi bisa, kampus juga pernah ,” imbuh Suprapto.

Di lantai pertama masjid, terdapat sejumlah ruangan yang digunakan untuk kantor DKM maupun unit pengelola. Selain jadi kantor, sejumlah ruangan di lantai pertama digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Ini sudah berfungsi sejak lama juga, dikelola oleh Dinas Pendidikan DKI. Muridnya ada 80," kata Suprapto.

Sejumlah ruangan lainnya belum terisi.

"Ini nanti rencananya bisa digunakan masyarakat untuk kegiatan ekonomi," kata Humaidi.

Ruangan shalat utama terletak tepat di tengah-tengah lantai dua masjid. Ada juga satu lantai mezzanine.

"Nah, itu bisa digunakan kalau misalnya jemaah banyak, tidak cukup, bisa di lantai atas (mezzanine)," kata Humaidi.

Rangka atap yang menyerupai pelana dan limasan khas rumah Betawi Bapang terlihat dari dalam ruang shalat utama.

Sama seperti di lantai pertama, terdapat sejumlah ruangan kantor bagi DKM masjid maupun pengurus unit pengelola. Sejumlah ruangan yang nantinya difungsikan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial warga masih belum terisi.

“Melihat di Jakarta tidak memiliki masjid raya, yang ada hanya Masjid Istiqlal, dan itu bukan punya Jakarta tapi punya negara. Maka dibangunlah masjid ini,” kata Humaidi.

Selama menjadi gubernur, Jokowi berulangkali mengecek lokasi pembangunan masjid itu. Awalnya, pembangunan ditargetkan dimulai tahun 2013. Realisasinya, masjid baru mulai dibangun tahun 2014.

Peletakkan batu pertama masjid dilakukan oleh Jokowi. Namun, karena Jokowi kemudian jadi Presiden RI, pembangunan masjid dilanjutkan Ahok yang naik jabatan menjadi Gubernur Jakarta.

Ahok menargetkan masjid selesai tahun 2016. Namun, proyek ini baru rampung tahun 2017. Masjid pun diresmikan Jokowi pada 15 April 2017.

"Masjid itu bukti komitmen pemerintah pusat dan daerah yang berkomitmen untuk menjamin kehidupan beragama yang semarak dan barokah. Saya resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta di Jakarta Barat, DKI Jakarta," kata Jokowi saat peresmian.

Ia juga mengungkapkan alasan pemilihan nama masjid.

"Almarhum (KH Hasyim Asyari) adalah pahlawan nasional yang cinta Republik Indonesia dengan sepenuh hati. Beliau meletakkan fondasi agama yang ramah dan moderat," ujar Jokowi.

Meski, masjid telah diresmikan tahun 2017, pembangunan masjid tak berhenti di situ.

"Pada tahun 2020, 5 Juli kemarin selesai dibangun landscape taman masjid," ucap Suprapto.

Plaza di sisi utara, selatan dan bagian depan masjid juga selesai dibangun tahun 2020.

Pembangunan fasilitas masjid masih akan dilanjutkan.

"Rencananya, taman di dalam masjid juga akan dibangun segera," kata Suprapto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/20/10062431/menengok-masjid-raya-kh-hasyim-ashari-yang-bernuansa-betawi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke