Salin Artikel

Warga Binaan Rutan Salemba Bikin Kerajinan Tangan, Hasilnya Dijual ke Masyarakat

Produk-produk itu kemudian dipamerkan dan dijual kepada masyarakat.

Kompas.com berkunjung ke Rutan Salemba di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/4/2021) pekan lalu.

Begitu memasuki gerbang utama, berbagai produk kerajinan tangan hasil kreativitas warga binaan sudah bisa ditemui.

Berbagai produk itu dijejerkan di sebuah meja panjang persis di dekat gerbang masuk.

Ada produk kerajinan tangan dari kayu dengan berbagai macam rupa, mulai dari bentuk mobil, motor, rumah adat, hingga buah durian. Ada pula karikatur hingga kaus sablon.

Kepala Rutan Kelas I A Salemba Yohanis Varianto mengatakan, pameran bertajuk "One Day, One Prison's Product" ini digelar di halaman rutan selama beberapa hari ke depan.

Pameran ini digelar dalam menyambut peringatan Hari Pemasyarakatan ke-57 yang jatuh pada 27 April.

"Ini untuk memperkenalkan pada masyarakat umum bahwa banyak produk warga binaan yang unggul," kata Yohanis.

Yohanis mengatakan, masyarakat umum bisa melihat-lihat dan membeli berbagai produk warga binaan tersebut.

Bahkan, seluruh petugas rutan pun diwajibkan ikut membeli produk-produk warga binaan itu.

"Kami seluruh petugas di rutan Salemba, setiap orang beli satu, untuk menghargai kreativitas warga binaan yang membuat produk," ucap Yohanis.

Selain dipamerkan di halaman rutan, produk-produk itu juga dijual secara online melalui media sosial Rutan Salemba.

Yohanis mengatakan, berbagai bahan baku dan peralatan untuk membuat kerajinan tangan itu disiapkan melalui anggaran Rutan Salemba.

Namun, hasil penjualan produk nantinya akan turut dibagikan kepada warga binaan.

"Jadi setelah dijual itu ada premi. Ada biaya jasanya dan akan kami bagi. Kami sudah siapkan ATM untuk warga binaan, hasil yang kami dapat nanti kami transfer ke situ," ucap Yohanis.

Saat ini ada 3.200 warga binaan yang mendekam di rutan Salemba.

Ia mengakui belum semuanya punya kemauan dan motivasi untuk memproduksi kerajinan tangan dan produk seni lainnya.

Yohanis pun berharap, pameran ini bisa makin memotivasi warga binaan untuk bisa produktif meski harus mendekam di balik jeruji besi.

Dengan begitu, para warga binaan nantinya bisa memiliki modal dan kemampuan setelah mereka selesai menjalani masa hukuman.

"Jadi mereka datang di sini, dibina agar kembali ke masyarakat nanti bisa berubah. Masyarakat pun bisa menerima dan mendukung warga binaan," kata Yohanis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/26/07142741/warga-binaan-rutan-salemba-bikin-kerajinan-tangan-hasilnya-dijual-ke

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke