Salin Artikel

6 Jam Penggeledahan Bekas Sekretariat FPI di Petamburan...

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah bekas Sekretariat Front Pembela Islam (FPI).

Penggeledahan tersebut dilakukan setelah penangkapan mantan Sekretaris Umum FPI, Munarman.

Anggota kepolisian dari jajaran Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Tanah Abang kemudian menyusul ke lokasi. Anggota TNI juga datang.

Akses Jalan Petamburan III ditutup. Aparat TNI Polri berjaga di ujung Jalan Petamburan III.

Di tengah jalan, mobil tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Polri terparkir. Di pagar bekas Sekretariat FPI dijaga polisi dengan bersenjata lengkap.

Di bagian dalam bekas Sekretariat FPI, para polisi berlalu lalang. Kemudian terlihat anggota tim Gegana keluar masuk ke bekas Sekretariat FPI dengan membawa peralatan khusus.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, anggota Densus 88 Antiteror menggeledah seluruh isi bekas Sekretariat FPI.

“Semua lantai (bekas Sekretariat FPI) digeledah,” ujar Hengki kepada wartawan di lokasi penggeledahan, Selasa malam.

Hengki menyebutkan, tim Densus 88 Antiteror tak menemukan aktivitas di bekas markas FPI pada awal penggeledahan.

Tim yang melakukan penggeledahan tetap bekerja sama dengan ketua lingkungan setempat.

"Tadi pada saat digeledah kantor ini tidak beraktifitas namun untuk jaga status quo, kami terapkan langkah-langkah yang benar hati-hati. Kemudian kami bekerja sama dengan ketua lingkungan," kata Kombes Hengki di lokasi.

Dalam penggeledahan, Tim Densus 88 Antiteror kemudian menemukan sejumlah barang bukti.

Ada total empat boks kontainer plastik berisi barang bukti yang dibawa polisi dari dalam bekas sekretariat FPI.

Temuan bahan peledak, buku, dan bendera

Berdasarkan foto yang diterima Kompas.com, tampak polisi menyita sekitar lebih dari delapan botol kaleng berwarna putih. Tak diketahui pasti isi kaleng tersebut.

Selanjutnya, polisi juga menemukan serbuk putih yang berada dalam kantong plastik hingga botol-botol cairan kimia.

Polisi memastikan serbuk dan cairan itu merupakan bahan peledak.

“(Ditemukan) beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukan dalam botol yang serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis aseton. Kemudian ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP (triacetone triperoxide)," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Selasa malam.

Menurut keterangan kepolisian, TATP adalah bahan kimia yang sangat mudah terbakar. Bahan peledak yang menggunakan cairan kimia tersebut tergolong sebagai "high explosive" atau berdaya ledak tinggi.

Selain itu, sejumlah barang bukti seperti buku-buku yang digelar di dekat pintu masuk bekas Sekretariat FPI.

Polisi mengamankan buku-buku dengan judul serupa yang berjumlah lebih dari 10 eksemplar.

Adapun buku yang diamankan berjudul “Krisis Ekonomi, Reformasi, dan “Kudeta Putih”.

Selain itu, polisi juga mengamankan buku berjudul "Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah" karya Rizieq Shihab.

Ada juga dokumen yang disimpan di map berwarna biru. Ada juga buku-buku lain yang diamankan.

Tak jauh dari buku-buku, polisi juga menyita sejumlah bendera tauhid berwarna hitam dan putih.

Enam Jam Penggeledahan

Penggeledahan berlangsung selama enam jam sejak dimulai pukul 17.00 WIB. Anggota kepolisian keluar dari bekas Sekretariat FPI sekitar pukul 23.00 WIB.

Mobil dan motor dari anggota Polri dan TNI telah meninggalkan kawasan sekitar bekas Sekretariat FPI.

Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan mengatakan, sudah tak ada aktivitas penggeledahan di bekas Sekretariat FPI pada Selasa (28/4/2021) malam.

Namun, anggota Polsek Metro Tanah Abang akan berpatroli di sekitar bekas Sekretariat FPI.

“Kita intinya tetap menjaga agar tetap dalam status quo ya karena masih dalam rangka penyelidikan,” ujar Singgih kepada wartawan pada Selasa malam.

Ia mengatakan, pihak kepolisian telah menyegel bekas Sekretariat FPI dengan garis polisi. Pintu bekas Sekretariat FPI juga dirantai dan digembok.

“Ini sudah di-police line oleh penyidik. Kita amankan saja karena ini masih wilayah Tanah Abang,” tambah Singgih.

Eks kuasa hukum FPI Aziz Yanuar menyangkal temuan bahan peledak di bekas sekretariat FPI. Dia menyebut bahan tersebut hanya pembersih toilet.

"(Temuan bahan peledak di bekas Sekretariat FPI) itu bahan pembersih WC infonya,” kata Azis kepada wartawan.

Azis mengatakan, botol-botol berisi nitrat tersebut akan digunakan untuk progra bersih-bersih WC masjid.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/28/18363261/6-jam-penggeledahan-bekas-sekretariat-fpi-di-petamburan

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke