Salin Artikel

Kota Bogor Berlakukan Ganjil Genap di Seputar Kebun Raya Bogor Akhir Pekan Ini

BOGOR, KOMPAS.com - Jelang larangan mudik yang mulai berlaku secara nasional pada tanggal 6-17 Mei 2021, Kepolisian Resor Bogor Kota akan menerapkan sistem ganjil genap pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (1-2 Mei 2021).

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ganjil genap pada akhir pekan ini hanya akan dilakukan di seputaran Kebun Raya Bogor atau Istana Bogor, meliputi Jalan Jalak Harupat, Jalan Pajajaran, Jalan Otto Iskandar (Otista), dan Jalan Ir Djuanda.

Pemberlakuannya pun hanya dua jam saja, mulai pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB.

"Kita rencanakan ganjil genap pada Sabtu dan Minggu besok," kata Susatyo, Jumat (30/4/2021).

"Hanya dua jam. Karena tingkat mobilitas masyarakat diwaktu itu tinggi. Ini menjadi bagian dari crowd free road. Ganjil genap ini tidak total hanya membatasi kerumunan masyarakat saja dua jam," jelasnya.

Susatyo menilai, jalur di wilayah Kebun Raya Bogor selalu padat ketika akhir pekan. Karena itu, perlu dilakukan pembatasan dengan ganjil genap meski waktunya tidak lama.

Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk membatasi mobilitas masyarakat menjelang waktu berbuka puasa.

"Kami menganalisa, kalau Senin sampai Jumat rata-rata kemacetan, kerumunan, karena orang pulang kerja. Nah, kalau Sabtu-Minggu itu ramai karena banyak warga yang keluar. Sementara, jalur di seputaran Kebun Raya Bogor ini jadi titik pertemuan dari semua wilayah di Kota Bogor," ungkap Susatyo.

"Sehingga upaya kami dengan ganjil genap ini mobilitas warga hanya dilakukan di wilayahnya saja. Kalau warga Bogor Timur ya buka puasanya di sana aja, jadi tidak cross," bebernya.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar menyesuaikan kendaraannya dengan tanggal ganjil genap.

Polisi, sambung dia, juga akan mengantisipasi kemacetan di ruas jalan lainnya dari kendaraan yang terkena ganjil genap.

Sedangkan mulai tanggal 6-17 Mei 2021, polisi mulai memberlakukan penyekatan di batas kota.

"Kita sosialisasikan sehingga Sabtu-Minggu mulai ganjil genap. Kalau minggu depan tanggal 6-17 Mei ada penyekatan di batas kota. Menjelang itu kita akan mulai atur mobilitas antar kecamatan dengan ganjil genap," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/30/14480641/kota-bogor-berlakukan-ganjil-genap-di-seputar-kebun-raya-bogor-akhir

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke