Salin Artikel

Wali Kota Bekasi Sesalkan Peristiwa Jemaah Dilarang Pakai Masker di Masjid

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyesalkan peristiwa jemaah dilarang mengenakan masker di Masjid Al Amanah, Tanah Apit, Medan Satria yang viral di media sosial.

Pria yang akrab dipanggil Pepen itu beranggapan, penerapan protokol kesehatan seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

"Saya Wali Kota Bekasi menyesalkan kejadian di salah satu rumah ibadah, di Tanah Apit, Medan Satria. Saya akan ke sana menyampaikan bahwa seharusnya kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama dalam pengendalian Covid-19 ini," kata Pepen kepada wartawan, Senin (3/5/2021).

Pepen mengeklaim, sejak awal pandemi Covid-19 merebak, jajarannya "sudah punya standar pengendalian Covid-19, baik di kegiatan umum maupun juga di sarana-sarana rumah ibadah".

"Bahkan pada saat kita melaksanakan Idul Fitri 2020, kita minta di masjid itu ada panitia-panitia untuk supaya prepare terhadap protokol kesehatan Covid-19," jelas politikus Golkar tersebut.

Pepen berharap, peristiwa serupa tak terjadi lagi di tempat-tempat lain.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang pria diusir dari masjid karena mengenakan masker viral di media sosial.

Pria yang mengenakan masker, Roni Oktavianto, diusir oleh Ketua DKM sekaligus ustaz, Abdul Rahman.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bekasi Sajekti Rubiyah menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/4/2021) lalu dan masalah itu sudah selesai.

"Berakhir damai sampai saling meminta maaf," kata Sajekti melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin pagi.

Menurut Sajekti, Kapolsek Medansatria Kompol Agus Rohmat dan jajaran, serta Camat Medan Satria Lia Erliani, langsung melakukan mediasi antara kedua pihak, setelah Roni membuat laporan di hari yang sama.

"Kesepakatan yang dicapai kedua belah pihak yakni sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai dan musyawarah," ujar Sajekti.

"Pihak DKM tidak akan melakukan pelarangan lagi dalam penggunaan masker di Masjid Al Amanah, dibuatkan surat kesepakatan bersama yang ditandatangani kedua belah pihak," sambungnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/03/18471751/wali-kota-bekasi-sesalkan-peristiwa-jemaah-dilarang-pakai-masker-di

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke