Pasalnya, antrean kendaraan pemudik yang hendak keluar dari Bekasi sudah mencapai 5 kilometer.
"Ini karena terlalu padat, antrean juga sudah hampir sekitar 5 Km lebih, baik antrean motor maupun mobil, jadi kita buka sementara," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan, seperti dikutip dari Kompas TV, Senin.
Hendra mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satlantas di titik-titik penyekatan lainnya.
Petugas di titik selanjutnya diminta kembali melakukan penyekatan.
"Namun kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon daerah-daerah penyekat lain untuk melakukan penyekatan," ungkap Hendra.
Sebelumnya, petugas gabungan yang berjaga di pos penyrkatan Kedungwaringin juga sempat kewalahan karena pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua nekad menerobos pos penyekatan, bahkan dengan melawan arah.
Sebanyak 175 orang petugas gabungan yang dikerahkan kalah jumlah dengan pemudik yang hendak menerobos penyekatan.
Keributan antara pemudik dan petugas pun tak terelakkan.
Pemerintah melarang semua masyarakat untuk mudik Lebaran pada 6-17 Mei. Penyekatan dilakukan di sejumlah titik.
Hanya keperluan dinas dan orang-orang tertentu yang diizinkan keluar dari wilayah Jabodetabek dengan menyerahkan surat izin keluar masuk (SIKM).
Petugas akan memeriksa SIKM di pos-pos penjagaan.
Mereka yang diizinkan mengajukan SIKM, yakni untuk keperluan kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh 1 orang keluarga, dan kepentingan persalinan yang didampingi paling banyak 2 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/10/09290291/macet-sampai-5-km-pos-penyekatan-pemudik-di-kedungwaringin-terpaksa