Salin Artikel

Pulih dari Covid-19 Jelang Lebaran, Para Penyintas Ini Bersyukur dan Tak Berencana Mudik

Matanya tampak berkaca-kaca. Mulutnya tak henti-hentinya mengucap syukur, setelah dia, suaminya Heriyanto (58), dan anak perempuannya dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan diperbolehkan pulang, Selasa (11/5/2021).

Rasa rindu dengan anggota keluarga dan harapan bisa merayakan Hari Raya Lebaran 2021 di rumah pada akhirnya terwujud.

"Syukur, alhamdulillah," kata Neva saat ditemui di halaman parkir Pusat Karantina Rumah Lawan Covid-19, Selasa.

Neva, Heriyanto, dan anak perempuan mereka menjadi penghuni zona dua Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan sejak 28 April 2021. Mereka dirujuk ke pusat karantina itu setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Baik Neva maupun Heriyanto tak bisa memastikan darimana mereka tertular. Keluarga itu hanya tahu bahwa Neva yang pertama kali dinyatakan reaktif Covid-19, lalu dilakukan tes PCR dalam rangka pelacakan kasus.

"Langsung semua keluarga di PCR, hasilnya positif," ucap Heriyanto.

Hasil pemeriksaan itu tentu membuat kaget Neva, kondisi kesehatannya pun menurun karena stres. Dia merasa telah menjadi pembawa virus ke rumah dan menularkannya kepada anggota keluarga.

Sampai akhirnya Heriyanto dan sang anak harus terus memotivasi dan meyakinkan Neva bahwa semua akan baik-baik saja. Hal itu dimaksudkan agar tidak stres selama menjalani karantina.

"Yang paling kaget tentu istri saya. Dia merasa terbebani, awalnya penyebab dari dia," ungkap Heriyanto.

Kondisi Neva lalu berangsur membaik seiring makin banyaknya dukungan dari pasien lain dan tenaga medis di Rumah Lawan Covid-19.

Seluruh kegiatan yang digelar di pusat karantina tak ada satupun yang terlewat diikuti oleh Neva, Heryanto dan anaknya. Hal itu menjadi cara ketiganya menghilangkan pikiran negatif dan tidak merasa terbebani selama menjalani karantina.

Heriyanto meyakini bahwa salah satu kunci utama membentuk imunitas tubuh dan mempercepat proses penyembuhan adalah berpikir positif dan merasa bahagia.

"Jadi setiap pagi juga kami ada olahraga rutin, wajib. Teman-teman semua ada dan juga ada senam, selain itu juga ada badminton, segala macam. Alhamdulillah sih di sini terjamin," tutur Heriyanto.

Masa karantina minimal 13 hari bagi para pasien Covid-19 berhasil dilewati. Heriyanto, Neva dan anak perempuan mereka akhirnya dinyatakan selesai melewati masa karantina.

Hasil pemeriksaan PCR terakhir pun menyatakan ketiganya negatif Covid-19 dan diperbolehkan pulang dari Rumah Lawan Covid-19.

Harapan besar untuk sembuh dan bisa merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah di rumah bersama keluarga akhirnya terwujud.

"Kalau secara psikologis pasti senang. Ini semua ada hikmahnya," kata Heriyanto.

Namun, pengalaman menjalani karantina selama hampir dua pekan menjadi pelajaran berharga bagi keluarga Heriyanto.

Warga Ciputat itu tak sedikit pun berencana merayakan Lebaran besar-besar, apalagi mudik ke kampung halaman. Walaupun, ketiganya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan bisa kembali beraktivitas.

Pentingnya menerapkan protokol kesehatan mulai dari menggunakan masker hingga menghindari kerumunan, tertanam di dalam benak Heriyanto, Neva dan anak mereka.

"Ini bagi teman-teman yang mungkin belum merasakan. Sekarang kami sudah ngerasian, makan tidak enak, tidur tidak enak. Makanya kami harapkan jaga kesehatan, tetap pakai protokol kesehatan," kata Heriyanto.

Neva mengingatkan masyarakat agar mematuhi aturan yang diterapkan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021. Dengan begitu, Neva berharap potensi penularan Covid-19 saat perjalanan mudik bisa dicegah.

"Karena kena Covid itu betul-betul enggak enak. Sekarang patuhi pemerintah, itu saja. Tolong mereka (tenaga kesehatan) yang sudah berjuang," ujar Neva.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/11/14510751/pulih-dari-covid-19-jelang-lebaran-para-penyintas-ini-bersyukur-dan-tak

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke