Salin Artikel

Satpol PP Bubarkan PKL di Jatinegara karena Timbulkan Kerumunan dan Abaikan Prokes

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur membubarkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Stasiun Jatinegara, Kamis (13/5/2021) dini hari WIB.

Pembubaran paksa para pedagang itu dikarenakan menggelar dagangan mereka hingga masuk ke badan jalan di sekitar Jatinegara.

Dalam tayangan Kompas TV, tampak sejumlah pedagang membereskan dagangan masing-masing seperti pakaian dan sebagainya.

Dagangan tersebut terlihat dijajakan melewati garis batas badan jalan, persis di seberang jalur Transjakarta yang membentang di sepanjang Jatinegara.

Petugas pun tampak membawa sejumlah dagangan sebagai bentuk untuk membubarkan paksa para PKL tersebut.

Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian menjelaskan, aktivitas PKL tersebut telah mengganggu ketertiban umum seperti menimbulkan kemacetan.

Sehingga, pihaknya menertibkan para PKL di Jatinegara tersebut.

"Kita laksanakan pengendalian ketertiban pedagang yang masuk ke badan jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas," ujar Budhy dalam tayangan Kompas TV, Kamis.

"Kemudian dengan koordinasi dari tim terpadu dari kelurahan, kecamatan, TNI, dan Polri, termasuk Satpol PP, kita laksanakan juga penertiban sehingga jalanan bisa kembali digunakan kendaraan roda dua dan roda empat," imbuhnya.

Selain itu, alasan lain dari penertiban PKL tersebut adalah karena para pedagang menimbulkan kerumunan dan berjualan dengan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

"Selain kondisinya memang menggangu ketertiban, para pedagang juga mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak mematuhi adanya aturan jaga jarak," jelas Budhy.

Penertiban oleh anggota Satpol PP tersebut tidak dibarengi dengan penangkapan para pedagang.

Menurut Budhy, pihaknya bakal menindak tegas apabila pedagang nantinya masih nekat berjualan di badan jalan sekitar Stasiun Jatinegara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/13/13012031/satpol-pp-bubarkan-pkl-di-jatinegara-karena-timbulkan-kerumunan-dan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke