Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Mayor Jenderal dr Tugas Ratmono menyebut, klaster keluarga menduduki peringkat pertama terbanyak.
"Klaster yang masuk ke Wisma Atlet ini yang terbanyak adalah klaster keluarga," kata Tugas saat ditemui di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).
Tugas menyebut, para pasien dari klaster keluarga umumnya enggan menerapkan protokol kesehatan saat bertemu dengan anggota keluarganya sehingga tertular.
Untuk itu, ia mengimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan jaga jarak saat kontak dengan keluarga.
"Keluarga-keluarga harus meningkatkan kewaspadaan, pencegahan, ini betul-betul kalau di dalam keluarga ada yang terkonfirmasi terpapar, dan tidak menjaga protokol kesehatan, ini bisa ada peningkatan lebih besar lagi," katanya.
Setelah keluarga, pasien terbanyak kedua datang dari para pemudik yang baru saja kembali ke Ibu Kota.
Para pemudik yang baru tiba dicek kesehatannya dan banyak yang terpapar Covid-19.
"Tentunya ini arus mudik memberi kontribusi peningkatan pasien di Wisma Atlet. Dari cek poin pemeriksaan dilaporkan di sana ada yang positif dari hasil, langsung dikirim kesini," katanya.
Banyaknya pasien dari klaster keluarga dan pemudik menyebabkan adanya tren peningkatan jumlah pasien di RS Wisma Atlet dalam sepekan terakhir.
Pada Selasa, 18 Mei lalu, hanya ada 900 pasien yang dirawat di RS Wisma Atlet. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet saat itu hanya 15,02 persen.
Namun jumlah pasien terus bertambah setiap harinya akibat pasien masuk lebih banyak ketimbang pasien keluar.
Pada Senin hari ini, total sudah ada 1305 pasien yang tengah dirawat. Tingkat keterisian RS Wisma Atlet meningkat ke angka 21,77 persen.
"Ada peningkatan 6 persen lebih dalam waktu kurang dari sepekan," kata Tugas.
Tugas mengatakan, kapasitas RS Wisma Atlet saat ini memang masih aman. Keempat tower di RS Wisma Atlet Kemayoran bisa menampung hingga 5994 pasien.
Bahkan ada juga tower cadangan di Wisma Atlet Pademangan sehingga total kapasitas bisa menampung 8000 pasien.
Namun, ia mengingatkan bahwa RS Wisma Atlet bisa penuh pasien jika masyarakat tidak patuh pada protokol kesehatan.
"Ini yang kita harus jaga. Kalau di luar sana tidak mencegah, RS bisa dipenuhi pasien. Ini penting kita harus terus memakai masker jaga jarak, cuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/24/19285571/pasien-covid-19-di-rs-wisma-atlet-kemayoran-didominasi-klaster-keluarga