Salin Artikel

Gerai Jakcloth Bekasi Ditutup Sementara karena Kerumunan, Polisi: Dipadati 500 Pembeli

BEKASI, KOMPAS.com - Aparat Polsek Bekasi Selatan membubarkan pengunjung di Gerai Jalcloth Bekasi karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Jumlah pengunjung membludak karena pihak manajemen menawarkan diskon besar-besaran menjelakan penutupan permanen gerai Jakcloth di Tanah Air.

"Jadi dia sedang ada cuci gudang dari tanggal 28 Mei sampai 15 Juni (2021) karena mau tutup, diskonnya sampai 90 persen," ujar Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Iman Syafii seperti dilansir dari Tribun Jakarta, Minggu (30/5/2021).

Menurut Iman, terdapat kurang lebih 500 pembeli yang memadati area gerai saat petugas mendatangi lokasi pada Jumat (28/5/2021) kemarin.

Alhasil polisi langsung meminta pengunjung membubarkan diri dan meminta pihak manajemen menutup sementara gerainya

Iman menyebut pihaknya juga memasang garis polisi untuk mencegah kerumunan massa kembali terjadi. Sebab, pengunjung masih terlihat berdatangan setelah petugas melakukan pembubaran.

"Kita police line, langsung kita bubarkan kemarin (Jumat 28/5/2021), manajemennya kita panggil ke polsek untuk dimintai keterangan," kata Iman.

"Setelah kami bubarkan kita jaga, ada polisi di sana dan setelah itu masih ada pengunjung yang datang," sambungnya.

Adapun diskon di Jakcloth yang berujung kerumunan itu diberikan pihak manajemen menjelang penutupan permanen seluruh cabang Jakcloth di Indonesia.

Sebanyak 18 gerai Jakcloth yang tersebar di sejumlah wilayah terpaksa gulung tikar karena penjualan barang anjlok akibat imbas pandemi Covid-19.

"Jakcloth akan menutup semua store yang ada di beberapa kota. Penutupan ini karena terjadinya penurunan daya beli pada konsumen," jelas Ucok dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).

Ditambah lagi berlanjutnya peraturan PPKM atau PSBB di puncak waktu sales Ramadhan tahun ini, sehingga sulit bagi kami mencapai Target," sambungnya.

Selain itu, pihak perusahaan semakin merugi karena kegiatan tahunan, seperti Jakcloth Lebaran tidak bisa digelar karena pembatasan kegiatan yang diterapkan.

Untuk itu, Ucok menyebut pihak manajemen mengobral barang yang ada di setiap gerai demi menghabiskan dagangannya.

Menurut Ucok, Jacklcloth ke depannya akan lebih fokus pada penjualan produk secara daring.

"Semua aset produk clothing di-sale 80 sampai 90 persen, mulai 28 Mei sampai 15 Juni 2021, disemua penutupan store Jakcloth, ada 18 toko. Harga barang yang di orbal mulai Rp 15.000," ungkap Ucok.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diskon 90 Persen Bikin Kerumunan, Pengunjung JakCloth Store Bekasi Dibubarkan Polisi.

Penulis: Yusuf Bachtiar

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/30/13295621/gerai-jakcloth-bekasi-ditutup-sementara-karena-kerumunan-polisi-dipadati

Terkini Lainnya

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total Hari Ini, Pengendara: Bikin Stres

Megapolitan
Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Macet Total di Pelabuhan Tanjung Priok-Cilincing, Sopir JakLingko Habiskan 3 Jam Sekali Narik

Megapolitan
Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Transportasi: Insiden Serupa Terjadi Hampir Setiap Hari

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Maju Cawalkot Bogor meski Belum Ada Partai Pengusung

Megapolitan
Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan 'Study Tour' ke Luar Daerah

Walkot Tangsel Minta Sekolah Tunda Kegiatan "Study Tour" ke Luar Daerah

Megapolitan
Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Fokus Perbaiki Syarat Dokumen untuk Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Baik dan Buruk 'Study Tour' di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Baik dan Buruk "Study Tour" di Mata Orangtua Murid, Ada yang Mengeluh Kemahalan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke