Salin Artikel

Ada Rumah di Tengah Jalan Raya di Batuceper, Pemiliknya Mengaku gara-gara Sertifikat Rumah Dibawa Kabur

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Poris Gaga, Batuceper, Kota Tangerang, Banten, terletak di tengah jalan raya.

Lebih tepatnya, posisi rumah itu menjorok ke depan, di antara rumah-rumah lainnya di sepanjang Jalan Maulana Hasanudin, Poris Gaga.

Menurut pengakuan si pemilik rumah, Anwar Hidayat, hal itu bisa terjadi karena sertifikat rumahnya dibawa kabur oleh seorang oknum yang tidak disebutkan namanya.

Anwar menjelaskan, pada tahun 2004, sertifikatnya digadaikan oleh oknum tersebut ke salah satu bank.

Kemudian pada tahun 2007, Wali Kota Tangerang saat itu, Wahidin Halim, melebarkan Jalan Maulana Hasanudin.

Sederet rumah, termasuk tetangga kanan-kirinya, dipindahkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang ketika mengerjakan proyek tersebut.

Ahmad tidak bisa ikut serta lantaran ia tidak bisa menyerahkan sertifikat rumahnya. Oknum yang menggadaikan sertifikat tersebut sudah telanjur kabur.

Pemkot Tangerang dan Anwar sepakat membawa kasus tersebut ke ranah perdata. Saat ini, Pengadilan Negeri (PN) Tangerang tengah mengurus persoalan tersebut.

"Mudah-mudahan urusannya segera selesai. Karena di sini, kami kan korbannya," papar Anwar saat ditemui di rumahnya, Kamis (3/6/2021).

Keresahan Anwar

Lantaran rumahnya menjorok ke jalan raya, Anwar sekeluarga kerap merasa resah. Ia merasa takut jika dirinya ataupun keluarganya sewaktu-waktu menjadi korban kecelakaan.

Apalagi, ketiga anaknya masih kecil. Anak paling tua berumur 13 tahun dan paling bungsu berusia 6 tahun.

Anwar mengaku khawatir anak-anaknya tertabrak jika tiba-tiba keluar rumah tanpa pengawasan orang yang lebih tua.

"Ya saya bilangin, kalau ke luar rumah itu melipir dulu ke pinggir. Jangan langsung ke depan," ucap dia.

Selain itu, Anwar juga kerap merasakan polusi udara dan suara karena posisi rumahnya yang berada di tengah jalan raya.

Terlebih lagi, setiap sore jalan tersebut dipenuhi oleh kendaraan.

"Kalau sore di sini macet. Ya mau enggak mau, saya udah pusing, ya saya masuk ke dalam karena polusi dan kebisingan. Karena sudah terlampau lama, sudah familiar dengan kebisingan itu," ungkap Anwar.

Anwar mengaku tidak masalah jika pada akhirnya digusur oleh Pemkot Tangerang.

Saat ini, dia tengah menunggu keputusan PN Tangerang terkait tanah tersebut.

"Enggak masalah. Silahkan digusur enggak apa-apa. Kami bijaksana, kami tidak membangkang. Engak punya kepentingan apa-apa juga," papar Anwar.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/04/05374341/ada-rumah-di-tengah-jalan-raya-di-batuceper-pemiliknya-mengaku-gara-gara

Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke