Salin Artikel

Waspada Penjual Nakal, Ini yang Harus Pembeli Lakukan Ketika Memesan Barang COD

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumen yang menggunakan sistem pembayaran cash on demand (COD) diminta untuk mewaspadai toko online nakal yang kerap memicu kesalahpahaman antara pembeli dengan kurir barang.

Chief Customer Officer Lazada Indonesia Ferry Kusnowo berpendapat, selalu ada kemungkinan penjual nakal mengirimkan barang yang tidak sesuai.

Karena itu, Ferry mengimbau masyarakat untuk cermat memilih toko online yang dapat dipercaya.

"Konsumen tetap harus cermat dan cerdas dalam memilih penjual yang bisa dipercaya, karena selalu ada kemungkinan penjual nakal akan mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan pesanan," ujar Ferry kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Apabila barang COD tidak sesuai dengan pesanan, konsumen tidak perlu memarahi para kurir yang tugasnya sebatas mengantarkan paket ke pelanggan.

"Tanggung jawab kurir hanyalah untuk memastikan barang pesanan konsumen diterima tanpa kerusakan pada paket dan secara tepat waktu. Kurir tidak bertanggung jawab atas isi dari paket tersebut," urai Ferry.

Jika konsumen ingin mengajukan komplain, Ferry menganjurkan mereka untuk menghubungi penjual.

Jika kesepakatan tidak tercapai antara penjual dan pembeli, maka customer care dari eCommerce akan menginvestigasi keluhan konsumen.

"Apabila tidak dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka bisa mengajukan komplain melalui aplikasi yang akan langsung ditindaklanjuti oleh tim Customer Care kami," ucap Ferry

"Bila setelah proses investigasi memang ada kesalahan dari pihak penjual, misalnya mengirimkan barang yang tidak sesuai pesanan konsumen, maka Lazada akan melakukan pengembalian dana kepada konsumen," sambungnya.

Dijelaskan Ferry, opsi pembayaran COD ditentukan oleh penjual sendiri. Setidaknya hal ini diterapkan di Lazada.

Ferry pun memberikan sejumlah saran supaya pelanggan terhindar pengiriman barang COD yang tidak sesuai.

eCommerce biasanya menetapkan harga maksimal untuk dapat menggunakan sistem COD. Misalnya, di Lazada, COD hanya bisa digunakan untuk produk dengan harga maksimal Rp5.000.000.

Konsumen memastikan akan membeli barang dari toko yang memang terpercaya. Gunakan fitur Chat Penjual untuk bertanya soal produk untuk meyakinkan diri sebelum membeli. Selain itu, konsumen juga bisa melihat ulasan produk dan ulasan toko untuk memastikan kredibilitas.

Saat kurir menghubungi untuk mengirim barang, konsumen bisa mengatur waktu pertemuan untuk memastikan orang yang membeli juga orang yang menerima barang.

Siapkan pembayaran sesuai dengan angka tagihan untuk memudahkan kurir.

Buatlah foto dan video unboxing saat membuka paket sebagai bukti bila ternyata isi dari paket tidak sesuai pesanan.

Bila ada ketidaksesuaian paket dengan pesanan, konsumen bisa segera mengajukan komplain langsung ke penjual. Komplain juga bisa diajukan ke platform eCommerce.

Tindak tegas penjual nakal

Ferry menambahkan, pihaknya menindak tegas penjual yang nakal terhadap pelanggan.

"Lazada berkomitmen untuk menjadi platform yang menyediakan pengalaman berjualan dan berbelanja yang aman dan nyaman," ucap Ferry.

"Karena itulah kami akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi, termasuk bila ada kasus pengiriman barang yang tidak sesuai dengan pesanan," lanjutnya.

Dipaparkan Ferry, pihaknya memiliki kontrak kerjasama dengan para penjual di eCommerce tersebut.

Dalam kontrak itu, penjual diwajibkan mengirim produk sesuai pesanan konsumen.

Penalti pun bisa dijatuhkan kepada para penjual yang melanggar kesepakatan, seperti menutup toko tersebut.

"Jika produk yang dikirimkan tidak sesuai dengan informasi yang diberikan atau tidak sesuai dengan pesanan konsumen, maka Lazada berhak memberikan poin penalti kepada penjual yang bila poin tersebut sudah mencapai nilai tertentu, sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja sama, Lazada dapat menutup toko penjual," urainya.

Maka dari itu, Ferry mendorong pembeli untuk melaporkan penjual ke customer service apabila memang terjadi pengiriman yang tidak sesuai dengan pesanan.

Sebelumnya diberitakan, belakangan marak terjadinya kurir yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari konsumen saat mengantarkan barang.

Terkini, seorang pria di Ciputat, Tangerang Selatan, berinisial MDS (44) mengancam kurir dengan pedang.

Kejadian itu terekam dalam video yang beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, MDS terlihat marah kepada kurir karena menerima paket berisi kertas kosong.

Pria tersebut lantas meminta kurir mengembalikan uang sambil mengancam karena merasa ditipu penjual.

Masih marah, MDS kemudian mengusungkan sebilah pedang kepada kurir itu sembari menagih uang yang ia telah berikan.

MDS lantas ditangkap pihak Polsek Ciputat Timur atas kasus tersebut.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Jun Nurhaida mengatakan, tersangka dijerat Pasal 368 ayat 1 KUHP dan atau Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

"Ancaman (hukuman penjara) di atas lima tahun," kata Jun.

Di sisi lain, polisi juga menyelidiki dugaan penipuan yang dilakukan toko online tersebut terhadap MDS.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/06/15353491/waspada-penjual-nakal-ini-yang-harus-pembeli-lakukan-ketika-memesan

Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke