Salin Artikel

Kasus Pengancaman Kurir dengan Pedang di Ciputat Berakhir Damai

Perwakilan tim kuasa hukum SiCepat dari WLP Law Firm, Wardaniman Larosa mengatakan, kesepakatan perdamaian antara korban bernama Riyan Kunti Bima dan pelaku berinisial MDS telah terjadi.

“Hari ini telah dilakukan pencabutan laporan polisi tersebut di Polsek Ciputat Timur,” ujar Wardaniman di kantornya di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (9/6/2021) sore.

Wardaniman mengatakan, perdamaian dan pencabutan laporan kepolisian dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Dia menyebutkan, keluarga MDS telah datang ke Polsek Ciputat Timur untuk meminta maaf kepada Riyan pada tanggal 28 Mei lalu. Proses perdamaian dihadiri paman, istri, dan dua anak MDS yang masih berumur tiga dan empat tahun.

“Kemudian ada juga saudara kandungnya MDS, hadir juga meminta maaf kepada klien kami,” tambah Wardaniman.

Keluarga MDS juga telah datang ke kantor WLP Lawfirm untuk meminta maaf. Perdamaian dilakukan lantaran situasi MDS yang memiliki anak yang masih kecil dan hanya bekerja serabutan. Dia menjadi tulang punggung keluarga.

“Karena itu, kami menimbang dengan mempertimbangkan kepada korban dan klien kami yakni PT Sicepat Ekspres Indoesia dengan alasan kemanusiaan, kami memutuskan menerima permintaan maaf mereka dan telah mencabut laporan polisi pada hari ini,” tambah Wardaniman.

Pihak SiCepat Ekspress dan Riyan juga mempertimbangkan kondisi MDS yang masih mengontrak dan ibunya yang baru meninggal 100 hari yang lalu.

MDS disebut memiliki emosional yang tak stabil.

“Dan dengan alasan restorative justice, kami telah memaafkan pelaku. Kami melihat dalam hal penegakan hukum, ada istilahnya itu keadilan, kemanfaatan , dan kepastian hukum,” tambah Wardaniman.

Wardaniman menyebutkan, atas dasar pemanfaatan dan keadilan dan kepastian hukum, pihaknya menilai lebih baik dimaafkan.

“Jadi tidak hanya semata-mata penegakan hukum, tapi juga keadilan untuk keluarganya,” ujar Wardaniman.

Sebelumnya, SiCepat Ekspress melaporkan kasus pengancaman itu ke Polsek Ciputat Timur.

Pengancaman kurir SiCepat dengan senjata tajam terjadi di Jalan Musyawarah, Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, pada 25 Mei lalu.

Aksi itu direkam oleh kurir yang menjadi korban melalui ponselnya dan video berdurasi 40 detik itu beredar di media sosial.

Dalam video itu terlihat seorang pria berkomunikasi dengan kurir karena barang yang dibeli hanya berisi kertas kosong.

Pria tersebut kemudian protes kepada kurir agar mengembalikan uang dan mengancam karena merasa ditipu oleh toko online. Pria tersebut menodong kurir dengan sebilah pedang yang diambil dari ruang tamu rumahnya sambil menagih uang pembelian barang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/09/18451641/kasus-pengancaman-kurir-dengan-pedang-di-ciputat-berakhir-damai

Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke